Page 219 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 219

Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas   201


               7.  Jalan  kehidupan  yang  cepat  di  kota-kota,  mengakibatkan  pentingnya
                   faktor waktu bagi masyarakat kota.
               8.  Perubahan sosial terlihat jelas di kota, hal ini dikarenakan kota terbuka
                   menerima pengaruh dari luar.
               9.  Banyak ditemukan kebudayaan yang beraneka ragam.

                   Keadaan  atau  kondisi  masyarakat  perkotaan  yang  harus  ditingkatkan
               dengan mengendalikan faktor ekologi, sosial, dan ekonomi adalah:
               1.  Ketersediaan berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan, seperti
                   hunian yang layak, penerangan/listrik, air bersih.
               2.  Ketersediaan  berbagai  fasilitas  umum  dan  fasilitas  sosial,  seperti
                   transportasi publik, taman kota, fasilitas ibadah, fasilitas kesehatan.
               3.  Ketersediaan  ruang  dan  tempat  publik  untuk  bersosialisasi  dan
                   berinteraksi.
               4.  Keamanan, bebas dari rasa takut.
               5.  Dukungan terhadap fungsi ekonomi, sosial, dan budaya.
               6.  Sanitasi lingkungan yang baik.
               7.  Keindahan lingkungan fisik.

                   Selain  itu,  dengan  memperhatikan  kesejahteraan  masyarakat,
               peningkatan  lapangan  pekerjaan,  dan  pertumbuhan  ekonomi  yang  sehat,
               diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan
               (Djonoputro, 2009).
                   Proses pembangunan kota yang berkelanjutan dapat diketahui dengan
               melakukan  evaluasi  terhadap  kondisi  kawasan-kawasan  di  kota  tersebut,
               proses-proses  yang  terjadi  di  dalam  masyarakat  dan  interaksi  antara
               masyarakat  dan  lingkungannya.  Evaluasi  itu  dapat  dilakukan  dengan
               beberapa  cara.  Salah  satu  cara  adalah  evaluasi  berdasarkan  kriteria
               pembangunan  berkelanjutan.  Gondokusumo  (2011)  menyebutkan  kriteria
               pembangunan kota yang berkelanjutan sebagai 3 (tiga) PRO, yaitu pertama
               Pro keadilan sosial, artinya keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumber
               daya  alam  dan  pelayanan  publik,  menghargai  diversitas  budaya  dan
               kesetaraan jender. Kedua Pro ekonomi kesejahteraan, artinya pertumbuhan
               ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat, dapat
               dicapai  melalui  teknologi  inovatif  yang  berdampak  minimum  terhadap
               lingkungan.  Ketiga  Pro  lingkungan  berkelanjutan,  artinya  etika  lingkungan
               non  antroposentris  menjadi  pedoman  hidup  stakeholder di  kota,  sehingga
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224