Page 203 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 203
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 185
Senyawa Aktif Biru Metilen merupakan senyawa pencemar perairan
yang paling banyak dihasilkan dari limbah tekstil. Keberadaan senyawa ini
dalam perairan dapat meningkatkan COD dan menyebabkan perairan
menjadi tidak jernih. Baku mutu senyawa aktif metilen biru yang ditetapkan
untuk air sungai kelas B adalah sebesar 1 Mg/L dan kelas D adalah 0,5 Mg/L.
Seluruh titik pantau yang berada di areal sungai Ciliwung mengandung
senyawa aktif metilen biru di bawah baku mutu. Konsentrasi senyawa aktif
metilen biru cenderung lebih tinggi pada titik pantau sungai kelas D, yaitu
2,71 Mg/L. Konsentrasi detergen yang tinggi pada badan sungai Ciliwung
diakibatkan dari aktivitas rumah tangga maupun industri.
Kandungan senyawa organik dapat berasal aktivitas organisme baik
hewan, tumbuhan, ataupun manusia. Pada umumnya senyawa organik ini
berisikan kombinasi Karbon, Hidrogen, dan Oksigen bersama-sama dengan
Nitrogen. Semakin tinggi kandungan senyawa organik maka ada beberapa
zat yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Sumber pencemar
dominan dari parameter ini adalah limbah domestik yang berasal dari
aktivitas warga. Konsentrasi zat organik di seluruh titik pemantauan sungai
Ciliwung berada di atas baku mutu yang seharusnya di bawah 15 Mg/L,
bahkan ada yang mencapai 91,50 Mg/L.
Konsentrasi BOD menunjukkan kebutuhan oksigen oleh
mikroorganisme untuk mengurai senyawa organik yang terkandung dalam
perairan. Konsentrasi BOD dipengaruhi oleh proses penguraian
mikroorganisme dalam sungai. Proses penguraian bahan organik di perairan
dapat membantu pengolahan air tetapi di sisi lain dapat meningkatkan
timbulnya lumpur yang mengakibatkan pendangkalan. Baku mutu BOD yang
digunakan pada analisa sungai kualitas B adalah 10 Mg/L dan baku mutu
pada kualitas D adalah 20 Mg/L, mengacu pada Keputusan Gubernur
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, seluruh perairan di sungai Ciliwung
memiliki konsentrasi BOD yang tinggi di atas baku mutu, yang paling tinggi
adalah 68,13 Mg/L untuk sungai kelas B.
DO atau oksigen terlarut dalam perairan sangat berpengaruh terhadap
kehidupan akuatik. Air dengan kualitas yang baik memiliki DO yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perairan yang tercemar. Kandungan DO dalam
perairan berbanding terbalik dengan konsentrasi COD dan BOD. Semakin
tinggi angka COD dan BOD, maka oksigen yang dibutuhkan untuk
menguraikan senyawa organik dan mengoksidasi senyawa anorganik