Page 182 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 182
164 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
Pembentukan zona bening menunjukkan bahwa isolat TSi5 dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tercemar bahan organik asal situ
Cilodong (Cl1). Semakin besar zona hambat yang dihasilkan semakin kuat
isolat tersebut dalam menghambat laju pertumbuhan bakteri target.
Semakin besar zona bening yang terbentuk berarti bahwa isolat bakteri
tersebut memiliki potensi paling tinggi dalam mendegradasi bahan organik
(Suarsini, 2006). Dua populasi bakteri yang ditumbuhkan bersama akan
saling berinteraksi dan dapat menunjukkan pertumbuhan yang sinergis atau
antagonis/kompetisi. Sifat kompetisi/antagonis ditandai dengan adanya
pertumbuhan yang saling menghambat. Menurut Madigan, Martinko, dan
Parker, (2000), antimikroba dapat memberikan efek pertumbuhan yang
bervariasi, antara lain: bakteriostatik (memberikan efek menghambat
pertumbuhan mikroba tetapi tidak membunuh), bakteriosidal (memberikan
efek membunuh sel tetapi tidak menyebabkan lisis sel), dan bakteriolitik
(menyebabkan sel menjadi lisis). Daerah hambatan yang terbentuk
merupakan daerah bening di sekitar kertas cakram, menunjukkan bahwa
bakteri patogen atau mikroorganisme yang diuji telah dihambat oleh
senyawa antimikroba yang berdifusi ke dalam agar dari kertas cakram
(Amsterdam, 1992).
Pembentukan zona menunjukkan bahwa isolat bakteri heterotrofik
dapat menghambat pertumbuhan bakteri target yang tumbuh pada perairan
tercemar, sehingga bakteri heterotrofik akan mendominasi perairan
tersebut. Dengan demikian isolat bakteri heterotrofik tersebut dapat
dijadikan sebagai biomonitoring kualitas perairan tawar, khususnya pada
perairan Situ Cikaret, Cilodong, dan Tonjong. Kriteria suatu isolat dapat
dijadikan sebagai bioindikator atau biomonitorng, antara lain: memiliki
fungsi keystone spesies, mudah bereproduksi, memiliki siklus hidup yang
cukup cepat, serta jumlah spesies dan individu cukup banyak. Sifat-sifat
tersebut dimiliki oleh isolat bakteri heterotrofik tersebut. Lebih lanjut
Ellenberg (1991) melaporkan bahwa kelompok bakteri merupakan indikator
biologi ekosistem yang sangat baik, dibanding dari kelompok lainnya: alga
hijau, fitoplankton, dan zoobenthos. Nybakken (1992) dan Nontji (1993)
melaporkan bahwa organisme perairan dapat digunakan sebagai indikator
pencemaran karena habitat, mobilitas dan umurnya yang relatif lama
mendiami suatu wilayah perairan tertentu. Lebih lanjut Mc Geoch (1998)
dalam Alis dan Fajar (2007) melaporkan bahwa bioindikator atau indikator
ekologis merupakan takson atau kelompok organisme yang sensitif dan
dapat dijadikan petunjuk bahwa mereka dipengaruhi oleh tekanan
lingkungan akibat dari kegiatan manusia dan destruksi sistem biotik.