Page 187 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 187
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 169
Tabel 3. Rata-rata Hasil Pengukuran DO, pH, dan Suhu
Parameter Penunjang (rata-rata)
No. Tempat Sampling o
DO (mg/l) pH Suhu ( C)
1. Situ Cikaret 5.4 6.73 26.7
2. Situ Cilodong 6.4 5.26 27.3
3. Situ Tonjong 5.2 6.46 27
Menurut Boyd (1990), jika kandungan DO pada suatu perairan tawar
≥ 5 mg/l maka perairan tersebut termasuk dalam kategori tercemar ringan.
Hal ini menunjukkan bahwa perairan pada ke-3 lokasi sampling situ Cikaret,
Cilodong, dan Tonjong termasuk dalam kategori tercemar ringan.
Setyobudiandi (1997) melaporkan bahwa kualitas perairan terbagi dalam 4
jenis, yaitu: tidak tercemar (DO ≥ 6.8 mg/l), tercemar ringan (DO 4.5-6.8
mg/l), tercemar sedang (DO 2.0-4.4 mg/l), dan tercemar berat (DO ≤ 2 ppm).
Dengan demikian kandungan DO dapat digunakan untuk menentukan
seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi.
Tinggi rendahnya DO antara lain dipengaruhi oleh suhu. DO berkorelasi
terbalik dengan suhu, semakin tinggi suhu maka DO semakin rendah, dan
sebaliknya semakin tinggi DO maka suhu semakin rendah. Pada tabel 3
terlihat bahwa dengan meningkatnya DO akan diikuti dengan turunnya
suhu, hal ini terlihat pada situ Tonjong dan Cikaret. Suhu pertumbuhan
o
untuk aktivitas bakteri nitrifikasi adalah 25-35 C dan optimum pada suhu
o
28 C. Dengan demikian kisaran suhu yang diperoleh pada penelitian ini
sesuai dengan pertumbuhan kelompok bakteri nitrifikasi. Kandungan
oksigen mulai menurun karena bakteri banyak melakukan dekomposisi
limbah. Bila oksigennya sedikit, maka bakteri aerobik akan cepat mati dan
tergantukan oleh bakteri anaerobik yang akan mendekomposisi dan
menggunakan oksigen yang disimpan dalam molekul-molekul yang telah
dihancurkan. Hasil dari kegiatan bakteri anaerobik antara lain H2S, gas yang
berbau busuk dan berbahaya, serta produk lainnya (Tantowi, 2007).
Menurut Yeanny (2011), kualitas air yang berpengaruh terhadap
keanekaragaman fitoplankton sebagai bioindikator adalah oksigen terlarut
(DO).
Selain DO dan suhu, pH juga dapat digunakan untuk mengetahui
kualitas suatu perairan. pH air akan mempengaruhi tingkat kesuburan suatu
perairan karena berpengaruh pada kehidupan mikroorganisme. Kaitan