Page 178 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 178
160 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
digunakan untuk minum, memasak, mencuci, mandi, mengairi sawah,
ladang, dan industri. Pencemaran air adalah masuknya zat, energi, unsur,
atau komponen lainnya ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air
terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau,
warna, dan rasa (Effendi, 2003).
Air limbah merupakan air buangan dari masyarakat hasil sisa dari
berbagai aktivitas manusia. Kandungan zat kimia dalam air limbah perlu
diketahui sebagai langkah awal untuk menentukan perlakuan yang tepat
terhadap air limbah tersebut. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk
mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi. Adanya bahan-bahan organik
dalam suatu air limbah dapat mempengaruhi kehidupan dari makhluk hidup
tertentu, seperti ikan, serangga, dan organisme lain yang sangat bergantung
pada oksigen (Hindarko, 2003).
Salah satu wilayah perairan yang mengalami pencemaran adalah danau
atau yang disebut “situ”. Hasil penelitian Prihantini, Wardhana, Hendrayanti,
Widyawan, Ariyani, dan Riyanto (2008) menunjukkan bahwa beberapa situ
di Jabodetabek mengindikasikan telah tercemar. Situ Babakan, Ulin Salam,
dan Agathis tergolong perairan tawar yang tercemar sedang, serta danau
Sunter dan danau Lido tergolong perairan yang tercemar berat.
Salah satu bahan pencemar adalah surfaktan atau surface active agents
atau wetting agens yang berupa bahan organik. Surfaktan adalah bahan
aktif yang terdapat pada deterjen, sabun, dan sampo. Surfaktan terdiri atas
sejumlah besar molekul organik yang sulit larut dalam air dan menyebabkan
timbulnya busa dalam perairan. Surfaktan dapat menurunkan tegangan
permukaan sehingga memungkinkan partikel-partikel yang menempel pada
bahan-bahan yang dicuci terlepas dan mengapung atau terlarut dalam air
(Effendi, 2003).
Bakteri Heterotrofik
Ada beberapa bakteri yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat
pencemaran di perairan. Kelompok bakteri heterotrofik yang berperan
penting dalam sistem perairan karena kemampuan aktivitas
metabolismenya, baik pada lingkungan aerob ataupun anaerob (Sigee,
2005). Bakteri heterotrofik merupakan golongan bakteri yang mampu
memanfaatkan dan mendegradasi senyawa organik kompleks yang
mengandung unsur C, H, dan N (Parwanayoni, 2008). Bakteri heterotrofik
lebih umum dijumpai di perairan dibandingkan bakteri autotrofik, oleh