Page 117 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 117
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 105
Tanaman Puring (Codiaeum Variegatum)
sebagai Pendegradasi Polutan Menuju
Lingkungan Sehat
Susi Sulistiana
PENDAHULUAN
Mobilitas masyarakat urban pada era globalisasi menimbulkan banyak
permasalahan perkotaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial
budaya, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan aspek lainnya. Masyarakat
yang tinggal di pinggiran kota atau dari daerah lain yang datang ke kota
guna mengadu nasib memunculkan banyak dampak pada kota tujuan.
Dampak tersebut dapat berupa akulturasi budaya, peningkatan jumlah
penduduk yang terjadi di waktu-waktu tertentu, peningkatan kepadatan lalu
lintas akibat volume kendaraan bermotor yang semakin meningkat,
munculnya kantung-kantung kemiskinan dari kaum pendatang, dan
peningkatan sebaran penyakit menular. Permasalahan lainnya yang
diakibatkan oleh urbanisasi adalah pemanasan global yang diakibatkan oleh
pembangkit listrik, pabrik, kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil,
serta efek rumah kaca.
Akibatnya, bumi dirasakan tak senyaman dulu. Sekarang bumi dirasakan
lebih panas, karena polusi udara semakin meningkat, perjalanan makin
berisiko karena cuaca tak tentu atau cuaca ekstrim. Dari segi kesehatan,
urbanisasi memicu timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya, terjadi
banjir yang semakin sering akibat berkurangnya ruang hijau, oksigen
semakin menipis, yang pada akhirnya mempercepat proses kerusakan
lapisan bumi. Keadaan seperti ini perlu disikapi dengan bijak. Perlu dicari
solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat
urbanisasi tersebut, terutama upaya untuk menciptakan gaya hidup sehat
bagi masyarakat perkotaan.
Salah satu cara untuk mewujudkan gaya hidup sehat bagi masyarakat
perkotaan adalah mencoba menciptakan udara yang bersih, dengan
menanam tanaman-tanaman hias yang berfungsi sebagai penyerap bahan
pencemar dan debu di udara terutama akibat polusi kendaraan bermotor.
Penanaman pohon-pohon penyerap zat kimia pencemar udara dapat
mengurangi polusi sekitar 47-69%.