Page 488 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 488
PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH
dan input data kelembagaan yang andal. Dengan demikian,
ragam penelitian kelembagaan berkembang sejalan dengan
kemajuan kebutuhan lembaga untuk memenuhi beragamnya
tuntutan eksternal serta kekhasan karakteristik institusi itu sendiri.
Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PT JJ) memiliki
karakteristik yang berbeda dengan pendidikan tinggi tatap muka
(PTTM). Salah satu ciri PT JJ ialah keterpisahan dalam ruang dan
waktu antara peserta didik dengan pengajar hampir selama
proses studi berlangsung; pertemuan tatap muka antara peserta
didik dan pengajaran mungkin terjadi meskipun minimal dari
keseluruhan masa studinya. Masalah keterpisahan tersebut
diselesaikan melalui penggunaan teknologi dan media komunikasi
pembelajaran serta penerapan sistem belajar mandiri.
Keberhasilan dalam mengatasi keterpisahan tersebut
memungkinkan PT JJ diakses oleh ban yak peserta didik, yang
karena berbagai alasan tidak dapat mengakses pendidikan tinggi
konvensional. Aspek-aspek dalam PT JJ yang menentukan fokus
penelitian kelembagaan, antara lain keragaman peserta didik,
pemasalahan pendidikan, belajar mandiri, pengembangan bahan
ajar untuk belajar mandiri, distribusi bahan ajar, dan
penyelenggaraan tutorial di berbagai tempat yang jauh dari
tempat institusi PT JJ Aspek-aspek tersebut dan adanya
keterpisahan antara peserta didik, pengajar serta institusi,
memunculkan kebutuhan yang spesifik terhadap penelitian
kelembagaan. Evans (2000) menyatakan bahwa pentingnya
penelitian kelembagaan dalam PT JJ berkaitan dengan upaya
untuk menjaga PT JJ tetap kompetitif dengan perguruan tinggi lain
yang lebih konvensional.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi satu-satunya di
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi jarak jauh,
Universitas Terbuka membentuk unit formal yang menangani
penelitian kelembagaan. Sejauh yang dapat diakses di intenet, UT
483