Page 129 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 129
Andayani dan Prabowo, Media Kaset Audio ....
dalam bentuk bahan cetak seperti modul dan buku kerja, ada pula
materi belajar yang dikemas dalam bentuk bahan noncetak
seperti program audio dan video, bahkan program komputer.
Media audio rnerupakan media bantu yang tingkat
keterpakaiannya cukup beragam dalam membantu proses belajar
mahasiswa. Misalnya, di lembaga pendidikan tinggi yang
menggunakan SPJJ di lnggris (UKOU-Inggris), media kaset audio
merupakan media yang banyak dikembangkan dalam 12 tahun
pertama lembaga tersebut berdiri (Bates, 1995). Sedangkan di
Universitas Terbuka di Indonesia, kaset audio sudah
dikembangkan sejak tahun 1998 dengan dua cara, yaitu dengan
perekaman program siaran radio yang telah disiarkan ke dalam
bentuk kaset dan pengembangan program kaset audio yang
bertujuan untuk melengkapi buku materi pokok (Padmo, 2001 ).
Sementara itu, kaset audio untuk membantu proses belajar
mahasiswa lembaga pendidikan tinggi SPJJ di India kurang
berkembang karena sebagian besar mahasiswa belum memiliki
alat pemutar kaset audio. Apabila mereka ingin mendengarkan
program audio, mereka harus pergi ke pusat-pusat belajar yang
disediakan (Daniel, 1997). Walaupun penggunaan kaset audio
bervariasi seperti digambarkan di atas, pada umumnya setiap
lembaga penyelenggara SPJJ menyediakan layanan bantuan
belajar dengan menggunakan media bantu audio.
Telah dikemukakan di atas, bahwa walaupun SPJJ
meminta mahasiswa sebanyak mungkin belajar secara mandiri,
bukan berarti dalam SPJJ tidak menyediakan layanan bantuan
belajar yang memungkinkan mahasiswa untuk bertemu,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan sesama mahasiswa dan
dosen. Menurut Mcisaac dan Gunawardena (1996), interaksi
merupakan suatu hal mendasar yang harus diatur untuk
mengefektifkan pembelajaran dengan SPJJ, sama halnya dengan
sistem konvensional atau tatap muka. Dalam hal ini, ada tiga tipe
116