Page 183 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 183

Menuntut Ilmu dari Negeri Seberang











                  “Istri saya juga sangat senang dan berencana kuliah         Timor Lorosae, Dili,  hingga semester 6 (tahun 1989-
                  di UT. Dengan kuliah di UT saya ingin menambah              1993) dan mengambil prodi Ilmu Pemerintahan.
                  ilmu sehingga bisa menjadi seorang mediator                 Sayangnya bangku kuliah terpaksa ia tinggalkan
                  yang baik jika terjadi sengketa tanah di Oecusse.           karena pindah tugas ke kabupaten lain. Saat itu

                  Selain sebagai raja, saya juga bekerja di perusahaan        dia masih berdinas di Kementerian Transmigrasi
                  pengukuran lahan (Sistema Nacional De Cadastro              dan Permukiman RI. Antonio menyadari bahwa
                  RAEOA) di Oecusse sejak 2009 bekerjasama dengan             kuliah di UT memerlukan niat dan usaha yang

                  Kantor Regional Pertanahan Oecusse,” tutur pria             keras. “Kita harus rajin membaca modul, dan harus
                  kelahiran 5 April 1969 ini.                                 mampu mandiri. Saya berharap semoga tidak lama
                                                                              lagi kuliah saya bisa selesai di UT. Saya juga sering
                  Antonio lalu menceritakan aktivitasnya saat ini. Pada       mempromosikan UT kepada siswa SMA di Distrik
                  hari Senin hingga Jumat ia bekerja dari pukul 8 pagi        Oecusse,” kata suami dari Olga B.N Daos Da Costa

                  hingga 8 malam. Kemudian hari Sabtu dan Minggu              ini.
                  ia memainkan perannya sebagai seorang Tua Amo
                  (raja). Pada akhir pekan biasanya banyak warga              Selama kuliah di UT, Antonio punya pengalaman

                  masyarakat yang datang kepadanya mengadukan                 unik. Untuk menghemat biaya visa, ia dan rekan-
                  berbagai masalah. Ia hanya punya waktu belajar di           rekannya sesama mahasiswa UT di Oecusse
                  atas jam 10 malam. “Kadang-kadang saya mengakses            sering melewati “jalan tikus” ketika hendak
                  tutorial online hingga pukul 3 dinihari. Tetapi             mengikuti tutorial atau ujian di Kefamenanu,
                  semester 2015.1 lalu saya agak jarang akses karena          Kabupaten Timor Tengah Utara. Mereka harus

                  ada perubahan aplikasi tuton yang membuat saya              kucing-kucingan dengan aparat Indonesia. “Ke
                  mengalami kesulitan,” imbuh Antonio yang juga               depannya saya berharap UT dapat membuka
                  pernah menjabat Sekretaris Komisi Konstitusi Timor          jaringan layanan di Distrik Oecusse bukan di  Dili.

                  Leste wilayah Oecusse.                                      Bagaimanapun prospek UT di Distrik Oecusse
                                                                              lebih bagus karena faktor kedekatan budaya dan
                  Bapak tiga anak ini sebelum kuliah di UT mengaku            bahasa,” tandas ayah dari tiga anak ini.
                  pernah mengenyam bangku kuliah di Universitas







                                 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa  177
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188