Page 157 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 157
Sukses Belajar Sepanjang Hayat
bermaksud untuk melanjutkan kuliah mengambil berlalu’ ia tidak mempedulikan semua itu. Tidak
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris. Lalu ia ada cara lain kecuali harus dapat membuktikan
mencoba mendaftar ke beberapa perguruan bahwa anggapan itu keliru. “Saya meminjam
tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta dan modul-modul mata kuliah Pendidikan Bahasa
Semarang. “Namun ketika itu ada kebijakan dari Inggris UT dari teman saya yang menjadi kepala
pemerintah bahwa semua lulusan D-III tidak dapat sekolah, Drs. Suhardi, yang sudah lulus terlebih
langsung melanjutkan ke S1 melainkan harus dahulu,” kata Slamet yang pernah menjadi penyaji
bekerja dulu selama kurang lebih dua tahun. dalam Konvensi Kreatifitas Guru Tingkat Nasional
Pada saat itu untuk mendapatkan izin belajar di ITB Bandung tahun 1998. Termotivasi oleh
juga sangat sukar. Harapannya tinggal satu yaitu satu teman yang sudah lulus, ia merasa tidak
UT yang berkantor di Jl. Teknika Utara Kompleks sendiri dan semakin tertantang. Pagi, siang, sore
Universitas Gadjah Mada,” kenang Slamet. dan malam, ia terus membaca semua modul.
Akhirnya tahun 1992 ia lulus dari UT. Sayangnya,
Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan undangan menghadiri wisuda baginya malah
ke jenjang S1 Pendidikan Bahasa Inggris di menyasar ke UPBJJ Jambi. Akibatnya Slamet tidak
UT. Sebelum memutuskan melanjutkan studi bisa mengikuti wisuda. “Saya lalu pergi ke Kantor
ke UT, pria yang saat ini mengajar di SMAN 2 UT Pusat untuk mengurus Ijazah dan Akta IV saya.
Wonosari, Gunungkidul, memastikan terlebih Ini pertama kali saya melihat sendiri Kampus UT
dahulu bahwa UT merupakan PTN ke-45 yang megah, besar dan bagus fasilitasnya. Saya merasa
didirikan pemerintah. Lelaki yang juga merupakan bangga sebagai lulusan UT,” cerita Slamet yang
tamatan Teknologi Pembelajaran (Instructional juga pernah terpilih sebagai salah satu guru pilot
Technology) Program Pascasarjana Universitas project bahasa Inggris untuk SMA/SMK oleh
Negeri Yogyakarta tahun 2008 ini, tak memungkiri Direktorat Jenderal Dikdasmen Tahun 2002.
bahwa kala itu banyak teman sekantornya
maupun teman kuliahnya dulu yang masih Selama kurun waktu 1992-2015 Slamet telah
meragukan kualitas UT dan lulusannya. Tetapi menggoreskan tinta emas dalam perjalanan
bak pepatah ‘anjing menggonggong kafilah karirnya. Ia pernah menjadi Koordinator Intensive
31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa 151