Page 20 - bnbb_301_r
P. 20
JENDELA LITERASI GENERASI BANGSA
16
dipenuhi secara konsisten , yaitu:
1. Otonomi dan kemandirian belajar.
2. Penerapan manajemen industri dalam pengembangan, peng-
adaan dan pendistribusian bahan pembelajaran.
3. Interaksi dan komunikasi melalui media.
Kondisi sebagian besar masyarakat Indonesia pasca kemerdekaan
17 Agustus 1945 sangat terbelakang
dalam hal pendidikan, bahkan masih
belum mengenal kegiatan membaca
dan menulis atau buta huruf.
Menyadari hal ini, maka pemerintahan
RI menyusun Program Pemberantasan
Buta Huruf Nasional yang dicanangkan
oleh Presiden Soekarno pada 14
Maret 1948. Pada tahun 1955, Prof.
Sadarjun Siswomartojo yang kala itu
menjabat sebagai Kepala Jawatan
Pendidikan Masyarakat, Kementerian
Pendidikan, Pengajaran, dan Prof. Sadarjun Siswomartojo Dok. UT
Kebudayaan (PPK) menggagas dan
memprakarsai penyelenggaraan pendidikan dengan sistem belajar jarak
jauh di Indonesia guna memperluas jangkauan akses pendidikan bagi
masyarakat. Namun usaha tersebut masih sulit diwujudkan karena pada
masa itu Indonesia baru saja merdeka, sehingga konflik politik, sosial,
bahkan pemberontakan masih sering terjadi. Prakarsa belajar jarak jauh
ini kemudian dikaji kembali dan diuji coba implementasinya pada tahun
1968 melalui Gerakan Pembelajaran Jarak Jauh pada beberapa sekolah
di wilayah Jakarta dan Yogyakarta. Namun upaya ini juga hanya bertahan
satu tahun saja karena terkendala masalah-masalah yang bersifat teknis .
17
Pada tahun 1978, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Syarif
Thayeb kembali mengupayakan penyelanggaraan sistem belajar jarak
jauh. Namun sasarannya masih memprioritaskan jenjang pendidikan
menengah, sehubungan dengan ketersediaan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) hanya mampu menampung 56% saja dari total lulusan SD pada
masa itu. Sebagai alternatif solusi agar seluruh lulusan SD dapat tertampung
16 Wahyono dan Setijadi, Universitas Terbuka: Dulu, Kini, dan Esok, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Tanggerang,
2004, h. 8.
17 Harijono, Try, Universitas Terbuka: 39 Tahun Bertransformasi, Kompas, Jakarta, 2003, h. 1-2.
6