Page 197 - Pajak Karbon dan Emisi untuk Penurunan Gas Rumah Kaca dan Emisi Polutan

Tabel 3.37 Baku Mutu Emisi Untuk Kegiatan Industri Semen

Sumber: Peraturan Menteri LHK No.P.19/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017
Catatan:

A Bagi industri semen beroperasi sebelum 31 Desember 1990
B Bagi industri semen beroperasi 1 Januari 1990 sampai 31
Desember 2013
C Bagi industri semen mulai beroperasi 1 Januari 2014

Pada skematik Gambar 3.3 dapat kita lihat bahwa ground
-level O merupakan contoh polutan sekunder yang terbentuk
3
karena adanya reaksi dari oksida nitrogen (NOx) dan VOC karena
adanya cahaya matahari (National Research Council of National
Academies, 2004). Dalam kondisi tertentu konsentrasi O sangat
3
efektif dikendalikan dengan cara menurunkan kadar emisi VOC dan
NOx. Partikulat (PM) dapat menjadi polutan primer atau sekunder.
Sebagai polutan primer, PM dapat ditransmisikan secara langsung GLOBAL WARMING POTENTIAL (GWP), FAKTOR EMISI, DAN SUMBER EMISI
ke atmosfir, contohnya adalah PM hasil pembakaran dari proses
pembakaran bahan bakar fosil. Sebagai polutan sekunder, PM
yang terbentuk di atmosfir adalah sebagai hasil oksidasi dari gas
dioksida sulfur (SO ) membentuk partikulat sulfate. Oleh karena itu
2
PM sering tergantung dari konsentrasi dan komposisi dari kondisi

167

11/3/2023 4:11:15 PM
23940719_PAJAK KARBON DAN PAJAK EMISI_ISI_FINAL.indd 167
23940719_PAJAK KARBON DAN PAJAK EMISI_ISI_FINAL.indd 167 11/3/2023 4:11:15 PM