Page 506 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 506
Trends in Science and Technology 467
for Sustainable Living
KESIMPULAN
1. Perhitungan perubahan lahan terbangun sekitar Sungai
Martapura Kota Banjarmasin mengalami peningkatan
2,31% selama 12 tahun terakhir diikuti dengan pertumbuhan
kepadatan penduduk ± 1,5% setiap tahunnya. Implementasi
keberlanjutan pengelolaan lingkungan perlu diutamakan
dengan upaya revisi secara berkala perda Rencana Tata
Ruang Wilayah utamanya batasan lahan terbangun untuk
mengurangi perkembangan lahan terbangun sekitar Sungai
Martapura.
2. Kawasan lahan terbangun Sungai Martapura kurang
berkelanjutan secara multidimensional scaling. Dimensi
ekologi kawasan lahan terbangun sekitar Sungai
Martapura berada pada kondisi tidak berkelanjutan,
meskipun indikator ekonomi dan sosial menunjukkan
status sangat berkelanjutan. Bagian yang paling rendah
indeks keberlanjutan dan memiliki atribut yang memiliki
sensitifitas tertinggi pada dimensi ekologi adalah luas lahan
terbangun dan kondisi kualitas air sungai; atribut yang
memiliki sensitifitas tertinggi pada dimensi ekonomi adalah
luas pengembangan lahan terbangun, tingkat pendapatan
masyarakat dan nilai ekonomi lahan; dan atribut yang
memiliki sensitifitas tertinggi pada dimensi sosial adalah
partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, konflik
sosial dan sengketa lahan, dan pelayanan publik (kesehatan,
pendidikan dan pelayanan sosial/keagamaan).
3. Faktor pengungkit (leverage factor) yang dihasilkan
sebanyak 28 atribut yang keberadaannya berpengaruh
secara sensitif, dan salah satu faktor pengungkit adalah
luas lahan terbangun dan partisipasi masyarakat dalam
mengelola sampah. Peningkatan nilai indeks keberlanjutan
Sungai Martapura dari masing-masing dimensi kedepannya
adalah dengan menjaga luas lahan terbangun dan upaya
partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah sebagai
faktor pengungkit, serta menjadikan faktor pengungkit
sebagai input kebijakan pengelolaan Sungai Martapura
Kota Banjarmasin.