Page 443 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 443

404     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)



                 PENDAHULUAN

                       Urbanisasi  di  Indonesia  berkembang  secara  signifikan
                 selama beberapa dekade terakhir. Populasi di perkotaan tumbuh
                 dari 49,8% pada 2010 menjadi lebih dari 56,7% pada 2020, dan
                 diperkirakan mencapai 60% pada tahun 2025 (BPS, 2020). Selain
                 pertumbuhan penduduk yang pesat, urbanisasi yang cepat di
                 Indonesia didorong oleh faktor migrasi dari desa ke kota, terutama
                 untuk mencari kesempatan kerja dan pendidikan yang lebih baik.
                 Hal ini menyebabkan pertumbuhan kota dan pengembangan
                 daerah perkotaan baru. Tingginya urbanisasi menimbulkan
                 berbagai tantangan, seperti tingginya pencemaran dan kebutuhan
                 infrastruktur yang meningkat. Sebagai dampaknya adalah wilayah
                 perkotaan mengalami alih fungsi lahan dan berkurangnya ruang
                 terbuka hijau. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi
                 tantangan tersebut adalah dengan mengeluarkan Peraturan
                 Pemerintah No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota yang
                 menyatakan bahwa persentase hutan kota paling sedikit 10% dari
                 wilayah setempat dan atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
                       Perkembangan  yang  sangat pesat  pada  area perkotaan,
                 selain  membawa  dampak  terhadap  perubahan  geografi,  sosial
                 budaya, ekonomi, dan lingkungan, urbanisasi  dapat membawa
                 dampak terhadap penurunan biodiversitas (McKinney, 2002).
                 Samsoedin dan Subiandono (2007) menambahkan bahwa selain
                 sebagai paru-paru kota dan meningkatkan estetika perkotaan,
                 keberadaan hutan kota juga sebagai penyerap polusi udara dan
                 kebisingan,  serta  pelestarian  plasma  nutfah  berbagai  flora  dan
                 fauna.
                       Kota Depok merupakan wilayah yang berkembang dengan
                 pesat. Sebagai wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, Kota
                 Depok mendapatkan tekanan peningkatan penduduk akibat
                 migrasi yang cukup tinggi bahkan peningkatan jumlah penduduk
                 berkisar 6% per tahun (Sukiwa & Firmansyah, 2021). Hal tersebut
                 menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan yang cukup tinggi.
                 Menurut Aji, Ardiansyah, & Gunawan (2020), penggunaan lahan di
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448