Page 421 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 421

382     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                 a.    Tingkat Fasilitasi Pembelajaran
                       Tingkat fasilitasi belajar dilihat dari pendapat responden
                 atas sejumlah pernyataan yaitu bahwa penyuluh: (1) merumuskan
                 materi  belajar  yang  dibutuhkan  dari  internet,  (2)  merumuskan
                 materi belajar, (3) merumuskan tujuan belajar melalui internet,
                 (4) memastikan perangkat (komputer, laptop atau hp) berfungsi
                 dengan baik, (5) menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, dan
                 (6) menyiapkan waktu dan tempat yang tepat. Jawaban penyuluh
                 dikategorikan menjadi 4 kelompok yaitu: selalu yang dikategorikan
                 sangat baik, sering yang dikategorikan baik, kadang-kadang yang
                 dikategorikan kurang baik, dan tidak pernah yang dikategorikan
                 buruk.
                       Kemampuan    penyuluh  dalam  memfasilitasi  proses
                 pembelajaran berkategori sangat baik dengan persentase jawaban
                 tertinggi menjawab “selalu” menjalankan semua fungsi fasilitasi
                 proses pembelajaran sebesar 42,02 persen. Angka ini terutama
                 ditunjukkan dengan pengakuan penyuluh yang selalu bersedia
                 menyediakan waktu bagi petani jika mereka membutuhkan
                 informasi serta  dalam kesiapannya untuk berkonsultasi  dengan
                 petani untuk mengatur jadwal pertemuan.  Selain itu angka yang
                 tinggi dapat dilihat dari kesigapan penyuluh dalam mengarahkan
                 petani untuk mengemukakan pendapat dalam setiap kesempatan
                 pertemuan.  Keleluasaan waktu yang dimiliki penyuluh untuk petani
                 menjadi hal yang harus disadari sejak seseorang memilih pekerjaan
                 sebagai  penyuluh, karena  dalam  proses  belajarnya  petani  akan
                 banyak bertanya tentang materi yang dibutuhkannya tanpa
                 mengenal waktu. Begitu juga upaya penyuluh dalam mengarahkan
                 petani untuk berdiskusi dan berpendapat, dapat memacu petani
                 untuk saling berbagi pengalaman sehingga merupakan proses
                 pertukaran ilmu yang tidak disadari.
                       Dalam  penelitian  ini  penyuluh ternyata  mengaku  masih
                 rendah kapasitasnya dalam menyiapkan sarana belajar (21,88
                 persen responden menjawab kadang-kadang) serta dalam
                 menyiapkan pihak yang akan memberikan materi penyuluhan
                 (17,58 persen responden menyatakan tidak pernah). Menurut
   416   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426