Page 339 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 339
Fakultas Sains dan Teknologi
300
300 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
Universitas Terbuka (2023)
nutrien (klorofil-a) adalah faktor kunci yang mengontrol pola migrasi
ikan dan usaha ikandalam pencarian makanan. Panggabean (2011)
yang melakukan deteksi bawah air dengan metode hydro-acoustic
di perairan Selat Makassar menjelaskan bahwa ketersediaan ikan
pelagis kecil di Selat Makassar terkonsentrasi pada kedalaman
(layers) 75 meter. Sumber daya ikan pelagis kecil yang mendominasi
perairan Selat Makassar adalah jenis lemuru, layang, dan juga
banyar (Panggabean, 2021), selanjutnya Wangi, Sunardi, & Rahman
(2019) menyatakan korelasi konsentrasi klorofil-a dengan hasil
tangkapan ikan pelagis mungkin saja negatif, sebab pada suatu
perairan ada time lag antara tersediannya klorofil-a dengan jenis
ikan tersebut.
KESIMPULAN
1. Jenis ikan pelagis kecil hasil tangkapan paling dominan
dan paling tinggi di Selat Makassar adalah layang, lemuru,
banyar dan bentong. Musim Peralihan II merupakan periode
penangkapan paling tinggi, sedangkan pada Musim Timur
periode penangkapan paling rendah;
2. Setiap jenis ikan pelagis memiliki respon yang berbeda
terhadap kondisi SPL pada suatu perairan, meskipun
SPL secara umum adalah faktor pembatas dan sangat
mempengaruhi keberadaan ikan pelagis kecil tersebut.
3. Tingginya konsentrasi nilai klorofil-a berbanding lurus
dengan peningkatan total hasil tangkapan ikan pelagis kecil.
Ini dapat dilihat dari tingginya total hasil tangkapan Layang
pada periode musim Musim Barat.
4. Daerah penangkapan ikan paling potensial di Selat Makassar
adalah perairan Matasiri, Aura dan Masalima.