Page 158 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 158

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta



 140            Soekarno-Hatta dan Model Generasi                                             141

                Masa Kini




                                     Prof. Wan Jamaluddin Z, Ph.D.
                         Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
                                           Fathul Mu’in, M.H.I.
                Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung



                   ejarah telah mencatat Soekarno-Hatta sebagai tokoh proklamator Indonesia, bapak
               S bangsa yang telah mendedikasikan segenap hidupnya untuk Indonesia. Semua sisi
               kehidupan kedua tokoh ini menarik untuk dipelajari dan diteladani. Baik saat mereka
               kecil, duduk di bangku kuliah, maupun saat mereka menjadi orang nomor satu dan nomor
               dua tatkala republik ini berdiri. Baik Soekarno maupun Mohammad Hatta telah aktif
               memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari bangsa penjajah. Akibat kegigihannya
               itulah, mereka juga harus rela keluar masuk penjara dan hidup dalam pembuangan.
                     Dalam catatan sejarah, Soekarno-Hatta adalah tokoh yang tidak hanya bervisi
               untuk memerdekaan Indonesia saja, melainkan juga tokoh yang sangat visioner karena
               sudah memikirkan potensi bangsa ini kedepan. Mereka tidak ingin bangsa ini tercerai
               berai, mereka ingin bangsa ini bersatu, hidup rukun dan sejahtera. Soekarno juga sangat
               peduli dengan para pemuda yang bakal mengisi kemerdekaan dan memajukan Indonesia
               di kancah dunia. Bahkan kutipan pidatonya tentang pemuda masih terngiang ditelinga
               rakyat Indonesia hingga saat ini. Di antaranya yang masih sangat populer di kalangan
               pemuda Indonesia sampai hari ini adalah “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan
               kucabut gunung semeru dari akarnya, beri Aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang
               dunia,”.
                     Pidato tersebut tentu tidak sekedar pidato, melainkan penuh dengan pemikiran.
               Bahwa Soekarno ingin menyampaikan  sebuah makna perubahan yang lebih  besar
               jika digerakkan dengan semangat pemuda. Bahkan, dalam sejarah pra kemerdekaan,
               pemuda telah memainkan peran penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme
               terutama dengan kehadiran Budi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda  28
               Oktober 1928. Gerakan itu tentu juga menjadi inspirasi sekaligus tonggak penting bagi
               tumbuhnya semangat nasionalisme  di Indonesia. Semasa hidupnya, Soekarno-Hatta
               ingin menjadikan pemuda Indonesia sebagai obor revolusi yang melahirkan semangat
               berjuang  dan berkarya.  Soekarno-Hatta  telah  menunjukan  bagaimana  seharusnya
               seorang pemimpin yang begitu peduli pada bangsa dan rakyatnya, dan pemimpin yang
               bervisi besar karena telah menitipkan  pesan bagaimana seharusnya model pemuda
               Indonesia yang ideal.
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163