Page 11 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 11
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
Saudara-saudara sekalian,
x xi
Apa yang saya ceritakan di atas berkaitan dengan pentingnya rasa percaya
diri bangsa, bahwa Indonesia sungguh beruntung memiliki Pancasila. Lihatlah peta
Indonesia kita, dari ujung timur hingga ujung barat, dari utara hingga selatan. Betapa
luar biasanya Indonesia. Rangkaian pulau-pulaunya dikatakan oleh Bung Karno sebagai
Zamrud katulistiwa. Setelah itu bayangkan jika tidak ada Pancasila. Apakah NKRI akan
tetap ada? Jawabanya adalah tidak!!!
Kemerdekaan Indonesia dibangun dengan perjuangan panjang. Generasi muda
harus memahami bahwa kemerdekaan bukan given, bukan taken for granted. Siapa
yang mengira terjadi perang antara Rusia-Akraina. Siapa yang mengira, Irak dan
Suriah yang begitu kuat bisa hancur karena bermula dari konflik agama yang kemudian
mengundang intervensi asing. Karena itulah pahami Pancasila dan rasakan spiritnya
bagi persatuan Indonesia. Lalu mundur ke belakang, ke Sumpah Pemuda. Rasakan spirit
gelora para pemuda yang sejak tahun 1928 telah menyerukan kita sebagai bangsa satu
yang bertanah air satu dan memiliki bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Saya berharap, agar perguruan tinggi menjadi tempat dimana “sejarah bangsa
yang benar” dikedepankan. Perguruan tinggi harus kedepankan idealisme bagi
kemajuan. Perguruan tinggi menjadi tempat bagi pembumian gagasan kenegarawanan
para pendiri bangsa. Bayangkan sekiranya pemikiran proklamator bangsa diajarkan
dan dikembangkan secara akademis di Perguruan Tinggi. Hasilnya kohesivitas bangsa
dipastikan akan meningkat, dan munculah suatu energi perjuangan untuk bangkit karena
daya inspirasi para pendiri bangsa. Sebab dunia pun mengakui kepeloporan perjuangan
proklamator bangsa. Hal ini terlihat misalnya dari prinsip Dasa Sila Bandung. Tekad
untuk bebas dari penjajahan; solidaritas antar bangsa; prinsip non intervensi; dan prinsip
hidup berdampingan secara damai benar-benar menjadi energi bagi bangsa-bangsa Asia
Afrika untuk merdeka. Gelora semangat Dasa Sila Bandung itu akhirnya menjadi ruh
bagi negara-negara yang baru merdeka, untuk bersatu dalam dalam GNB dan tidak
melibatkan diri ke dalam Blok Barat dan Blok Timur yang saling bertikai.
Hadirin sekalian,
Sumbangan Indonesia terhadap peradaban dunia nampak dalam peran aktif
Indonesia di dalam mendorong kemerdekaan negara Maroko, Tunisia, Aldjazair, Sudan,
Pakistan dll. Kesemuanya sangat membanggakan, dan hal tersebut terjadi justru ketika
Indonesia masih dalam kondisi yang serba terbatas.
Kritik atas situasional saat ini, dengan kondisi yang tentunya lebih baik, seharusnya
kepemimpinan Indonesia bagi dunia semakin besar. Namun mengapa yang terjadi justru
sebaliknya. Mentalitas bangsa pejuang nampak meredup; nasionalisme bangsa semakin
meluntur; keyakinan untuk berani berdaulat dan berani berdiri di atas kaki sendiri
juga tereduksi. Karena itulah peringatan hari lahir Pancasila tahun ini dimaksudkan
untuk menggelorakan kembali kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Dalam upaya ini,