Page 180 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 180
164
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
pada judul keempat yang diberikan oleh peneliti, masih ada mahasiswa yang
tertarik untuk mengkaji lebih dalam kebenaran berita tersebut sebanyak 32
orang. Sebanyak 15 mahasiswa, tidak peduli dengan berita ini. Dengan
demikian, suatu judul dan korelasi dengan bidang keilmuan mereka,
mempengaruhi ketertarikan mereka untuk mengkaji lebih lanjut.
Setelah mereka membaca judul, peneliti menyajikan isi beritanya.
Tanggapan mereka yang percaya dengan berita tersebut mengalami
perubahan. Mereka yang penasaran dan mencari sumber yang relevan
sebanyak 34 mahasiswa. Mereka yang percaya sebanyak 10, untuk yang
ragu‐ragu dan tidak peduli hasilnya masih sama dengan saat mereka
membaca judul. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu judul
berita mempengaruhi minat mahasiswa biologi dalam membaca. Mahasiswa
akan tertarik dengan judul yang memiliki korelasi dengan bidang mereka.
Upaya Membangun Sikap Kritis Mahasiswa
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus memiliki sikap kritis
dalam menyikapi informasi yang ada di media sosial. Melalui penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, mereka mulai memahami bahwa setiap berita yang
beredar di media sosial perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Kajian yang
dilakukan berupa mencari media lain yang relevan untuk melihat
kebenarannya. Selain membaca media lain, mereka dapat membaca hasil
penelitian yang sudah dipublikasikan.
Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah penginformasian dampak
dari berita hoax yang beredar di media sosial. Dampak yang harus diketahui
oleh mereka, adalah dampak negatif dari berita tersebut dalam jangka
panjang. Setelah mereka mengetahui dampak eskalasi berita hoax, mereka
akan menyadari pentingnya esensi suatu berita. Sudah sepantasnya esensi
berita yang objektif, faktual, dan terpercaya dinikmati oleh masyarakat luas.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa Biologi semester II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
mampu berpikir kritis dan logis. Hal ini didapatkan setelah meneliti selama 4
bulan dengan memberikan 4 berita yang berbeda. Pada berita pertama,
ketika mereka membaca judul, sebanyak 36 mahasiswa berpikir kritis dalam
menyikapi berita, dan 4 orang tidak peduli dengan berita yang pertama.