Page 135 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 135
7. Pemanfaatan Program dan Pembinaan Kclompok Belajar
Scbelum mcndengarkan siaran, anggota kclompok belajar
membaca BP dan menyiapkan segala scsuatunya yang dituntut
olch program SRP yang akan disiarkan. Sedangkan sclama siaran
berlangsung, anggota-anggota kclompok belajar mcncatat hal-hal
yang penting untuk kemudian didiskusikan. Supaya dapat scgcra
mcngadakan diskusi setelah mcndengarkan siaran maka
pemanfaatan SRP dilakukan berkelompok dalam bcntuk
KELOMPOK BELAJAR.
Kclompok bclajar ini diketuai oleh Kcpala Sekolah masing-
masing dan didampingi oleh seorang sckrctaris yang dipilih oleh
anggota. Hal-hal yang bclum dapat dipccahkan dapat ditanyakan
secara tc11ulis kcpada Sanggar Tckkom, atau langsung kc BPMR
Semarang dan Y ogyakarta. Sanggar Tckkom mclaksanakan siaran
langsung paling scdikit dua kali scbulan untuk mcnjawab
pcrtanyaan-pcrtanyaan dari kelompok belajar dan mcngumumkan
kcbijakan-kcbijakan pcmcrintah khususnya dari Dcpdikbud.
Sanggar Tekkom secara terus-mcnerus memonitor dan
memantapkan jumlah kelompok belajar di wilayah masing-masing
dcngan mcmperhatikan batas kemampuan pcmbinaan. Faktor
kemampuan pcmbinaan terscbut, baik dari pihak Sanggar Tckkom
dacrah maupun Pustekkom sendiri sedikit banyak mcmpcngaruhi
jumlah anggota kelompok belajar. Jumlah anggota kclompok
belajar pada tahun 1978 tercatat 70.000 orang.
Berdasarkan laporan yang masuk pada tahun 1981, jumlah
guru yang menjadi anggota Diktat SRP berkcmbang menjadi
90.000 orang. Dengan bertambahnya tiga propinsi yang mcnjadi
sasaran kegiatan TKPD ini, diharapkan tahun 1984/1 985 jumlah
anggota kclompok belajar sekitar 34.000 orang. Jumlah tersebut
masih harus dicck dan dimantapkan aktivitasnya agar dapat
diketahui sebcrapa jauh efektivitas dan efisicnsi kcgiatan
pcnataran melalui SRP ini.
121