Page 85 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 85
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 73
UPAYA PENANGGULANGAN PRODUKTIVITAS RENDAH AKIBAT GIZI LEBIH
DAN PERILAKU SEDENTARIAN
Berdasarkan data dan bahasan di atas kita tahu bahwa berbagai
masalah yang menyangkut produktivitas kerja yang rendah, salah satunya
dapat didekati dengan perbaikan gaya hidup dengan cara menerapkan gaya
hidup sehat. Dengan demikian kita harus memulainya melalui gaya hidup
sehat secepatnya. Dengan gaya hidup dan konsumsi sehat diharapkan fungsi
organ dan sel tubuh bekerja secara optimal dan memperkecil risiko dari
ancaman penyakit degeneratif. Berbagai cara pola/gaya hidup sehat
diantaranya adalah melalui penerapan kebiasaan makan dengan gizi yang
seimbang, memperbanyak olahraga dan mencukupi kebutuhan tubuh untuk
beristirahat.
Berbagai cara untuk meninggalkan pola hidup sedentari adalah dengan
aktif bergerak. Berolahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan manfaat kesehatan dari aktivitas fisik. Kita dapat melakukan
bentuk olahraga yang kita sukai dan sesuaikan dengan waktu yang kita
miliki. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, main bola, senam pagi,
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berkebun, dsb akan mendapatkan
hal-hal yang positif dan menyenangkan dan mungkin juga dapat
meringankan langkah kita untuk memulai melakukan aktivitas fisik. Langkah
lainnya adalah dengan menjauhi junk food, rokok, dan alkohol. Selain itu
lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui
kesehatan tubuh kita. Apabila terdapat suatu gangguan, akan lebih baik bila
diketahui lebih dini (Fajar, 2015).
PENUTUP
Bertambahnya pendapatan atau peningkatan ekonomi masyarakat
perkotaan serta perkembangan fasilitas dapat mendorong penurunan
kesehatan, hal ini harus disikapi dengan menerapkan perilaku sehat
sehingga membentuk gaya hidup masyarakat perkotaan yang berkualitas.
Aktivitas atau perilaku sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam
kehidupan seseorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau tidak
banyak melakukan gerakan. Perilaku sedentarian ini menjadi faktor
pencetus terjadinya masalah gizi lebih. Masalah gizi lebih yang ditandai
dengan kejadian obesitas maupun orang yang dengan berat badan normal