Page 24 - 22 Tahun 1984-2006 Perkembangan Universitas Terbuka: Perjalanan Mencari Jati Diri Menuju PTJJ Ungulan (Buku I)
P. 24
yang diterimanya. Dengan demikian mereka tidak perlu datang
ke suatu kampus karena dapat belajar di tempat tinggal mereka.
Konsep sederhana ini kemudian menjadi rumit dalam pelaksana-
annya karena karakteristik mahasiswa yang harus dilayaninya.
Mahasiswa bertempat tinggal di seluruh Indonesia, di kota-kota
maupun di desa-desa, kadang-kadang di tempat terpencil, yang
sulit dijangkau pelayanan pos. Mahasiswa juga tidak dapat
dipaksa untuk maju bersamaan, sehingga UT harus dapat
melayani mahasiswa secara individual, tergantung kecepatan
belajar masing-masing. Dua karakteristik ini menimbulkan
kerumitan yang sedemikian besarnya, sehingga pada tahun
keempat UT sudah dijauhi oleh mahasiswa.
Di negara-negara lain persiapan mendirikan sebuah perguru-
an tinggi jarak jauh memerlukan paling sedikit dua sampai
empat tahun, dengan dukungan dana dan peraturan yang
khusus. UT didirikan dengan masa persiapan 10 bulan, mula-
mula tanpa dukungan dana yang memadai, dan tanpa peraturan
khusus (UU atau PP). Dengan keterbatasan itu maka UT harus
dikembangkan secara bertahap menuju bentuk yang dapat
melayani mahasiswa dengan dua karakteristik tersebut. Dapat
dibayangkan bahwa pelayanan tersebut tidak dapat ditunda
terlalu lama, karena pada tahun pertama sudah kelihatan
sebaran tempat tinggal mahasiswa, dan kurikulum seragam yang
diterapkan sudah tidak lagi dapat menampung ketidakseragam-
an kemajuan individual mahasiswa. Membangun suatu sistem
yang rumit sambil berjalan yang hampir menenggelamkan UT,
sampai UT mempunyai kepercayaan diri sehingga pada tahun
2005 UT berani mengembangkan visi untuk menjadi salah satu
perguruan tinggi jarak jauh yang terbaik di Asia pada tahun
2010 dan di dunia pada tahun 2020, adalah materi dari buku ini.
Pada bulan September 2004 Universitas Terbuka telah
menerbitkan buku berjudul Universitas Terbuka, Dulu, Kini dan
xii