Page 32 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 32
Waldetrodis Palbeno
ia harus berjuang keras untuk bisa mengikuti
perkuliahan S1 PGSD di Pokjar Kefamenanu, Timor
Tengah Utara. Ia harus menempuh perjalanan
3 jam naik angkutan umum menyusuri jalan
berbatu. Sarana transportasi yang ada tidaklah
semudah yang dibayangkan. Hanya ada satu kali
mobil umum yang berangkat dari daerah Tubu
tempat tinggalnya menuju ke Kefamenanu. Ia
pun terpaksa menginap di Kefamenanu jika akan
mengikuti tutorial.
Waldet mengetahui tentang UT dari temannya
sesama guru di SDN Tubu yang merupakan
alumnus UT. Sehari-harinya Waldet sendiri adalah
guru honorer di SD tersebut yang memperoleh
gaji per semester hanya Rp 250.000. “Awalnya saya
tidak mengira mendapatkan beasiswa 3T. Saya
sangat bersyukur, begitu juga orangtua saya,” kata
istri dari Donatus Seram ini.
Upaya keras Waldet untuk belajar layak diacungi
Perempuan kelahiran Makelab, Maluku Utara, 2 jempol. Karena untuk mengakses materi tuton
Desember 1985 ini merupakan gambaran wanita terkendala sinyal Internet maupun sinyal telepon
pejuang yang gigih menuntut ilmu. Tinggal di seluler, maka ia rajin membaca modul, terutama
daerah terpencil bukanlah penghalang baginya di siang hari. Sebab, penerangan di rumahnya
untuk menuntut ilmu. Sebagai mahasiswa hanya ada dua lampu ukuran 5 watt. Setiap rumah
penerima beasiswa 3T sejak masa registrasi 2013.2, di desanya hanya dijatah 2 lampu, menyesuaikan
26