Page 175 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 175
Menuntut Ilmu dari Negeri Seberang
Perempuan yang hobi makan Soto dan Rawon harus kerja keras’ ini menyadari bahwa kuliah di UT
ini memiliki kiat dalam membagi waktu antara awalnya memang berat karena harus beradaptasi
bekerja dengan kuliah. Niat belajar yang teguh dan menyesuaikan jadwal kerja. Namun semuanya
ia kombinasikan dengan disiplin. Ida sendiri menjadi sangat menyenangkan karena fleksibel
saat itu merupakan mahasiswa yang tidak dan dapat terlaksana dengan sistem e-learning.
tergabung dalam Kelompok Belajar di luar negeri Sejak tinggal di luar negeri Ida sudah terbiasa
(Hongkong). Jadi ia mempunyai kebebasan untuk bekerja keras dan kemudahan akses Internet
mengatur jumlah SKS yang diambil dengan sangat mendukung sekali untuk belajar di UT. Ada
beban maksimal 24 SKS semester. “Saya membeli pengalaman yang paling berkesan bagi sosok
semua modul saat berada di semester 3. Ketika wanita tomboy ini saat kuliah di UT, yaitu dapat
UAS selesai, saya langsung membaca modul- bertemu dengan Rektor UT Prof. Tian Belawati
modul dari mata kuliah yang akan saya ambil di sebanyak 3 kali. Pertama kali bertemu pada waktu
semester berikutnya. Saya menargetkan sebelum kuliah perdana di KJRI Hongkong pada hari
tuton dimulai saya sudah selesai membaca Minggu 24 Oktober 2010. Pertemuan kedua terjadi
modul dan membuat catatan kecil. Saat tuton saat ia sedang kuliah di UT yakni dialog bersama
berlangsung saya membaca lagi modul untuk Rektor dan KJRI Hongkong pada Juni 2014
kedua kalinya,” kata Ida mengenai kiatnya belajar. tentang implementasi e-learning UT di Hongkong.
Ia menambahkan, saat ada tugas dari tutor maka Pertemuan ketiga dengan rektor terjadi saat UPI di
ia membuka kembali modul untuk mencari KJRI Hongkong. “Saya merasa sangat beruntung
referensi. Saat tuton berakhir dan menjelang karena saat awal kuliah bertemu dengan Rektor
UAS ia membaca lagi modul untuk ke-3 kalinya. UT, saat kuliah juga masih bisa bertemu lagi
Ia rutin belajar tiap pagi. Jam 5 pagi ia bangun, dengan Ibu Rektor, dan selesai kuliah juga dilepas
sholat Subuh kemudian belajar hingga jam 7 pagi oleh Rektor UT. Berinteraksi dengan Ibu Rektor
kemudian siap-siap bekerja. Pada hari Minggu UT sangat menyenangkan, beliau seorang yang
atau libur nasional di Hongkong ia gunakan untuk visioner dan bisa menginspirasi kaum perempuan,”
belajar dan berdiskusi dengan teman-teman. kata Ida.
Pemilik motto ‘hidup itu pilihan, kalau mau sukses
31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa 169