Page 174 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 174
Ida Royani
Minat Penerjemahan. Ida mengaku mengenal UT
pertama kali dari seorang temannya sesama TKI di
Hongkong. “Saya memutuskan kuliah di UT karena
beranggapan bahwa pendidikan itu sepanjang
hayat. Saya berharap bisa menerapkan ilmu yang
didapat ke dalam dunia kerja. Dengan adanya UT
dapat membantu pekerjaan yang saya geluti saat
ini sebagai jurnalis di salah satu media cetak di
Hongkong,” urainya.
Beragam tanggapan sempat ia peroleh pada
saat memutuskan melanjutkan pendidikan di UT.
Dari pihak keluarga, ia mendapatkan dukungan
dan tanggapan positif, sedangkan dari sebagian
temannya sangat menyayangkan keputusannya.
Ada yang mencibir dengan mengatakan buat
apa kuliah lagi, hanya akan buang-buang uang
saja. Ada juga yang mempertanyakan apakah Ida
tidak merasa lelah karena bekerja sambil kuliah. Ia
menjawab semua tanggapan teman-temannya
tersebut dengan prestasi. Prestasi yang diraihnya
Berada jauh di perantauan bukanlah penghalang adalah pada tahun 2013 memenangkan Lomba
untuk tetap menimba ilmu di perguruan tinggi. Karya Ilmiah Mahasiswa FISIP-UT, kemudian Juara
Inilah yang dialami oleh ibu satu anak bernama III Lomba Blog Dompet Duafa Hongkong, dan
lengkap Ida Royani ini. Ketika bekerja di Hongkong, sebagai penerima Beasiswa PPA dari UT. Terakhir
ia membulatkan tekad untuk kuliah di UT dan pada tahun 2014, ia mendapatkan Rektor UT
mengambil Program Studi Sastra Inggris Bidang Award kategori blog terbaik kedua.
168