Page 141 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 141

Sukses Belajar Sepanjang Hayat











                  semangat agar Donatus tetap melanjutkan kuliah.             kuliah tanpa meninggalkan tugasnya sebagai guru.
                  Masa-masa kritis itu dialaminya selama dua tahun            Apalagi saat ini masih ada sekitar 800-an guru di
                  (1995-1997). Saking sulitnya dia untuk meluangkan           TTU yang belum berkualifikasi S1,” jelas kakek 4
                  waktu membaca modul, membuat sang istri                     cucu ini.

                  berinisiatif membuat cara belajar baru. “Sambil
                  saya tiduran, istri saya membacakan modul untuk             Donatus punya kenangan terindah yakni ketika
                  saya. Saya tinggal mendengar dan menghapal isi              mengikuti wisuda di UT Pusat. Biaya wisudanya

                  modul,” kenangnya sambil tertawa ringan.                    ditanggung oleh Pemda, kemudian ia bersama
                                                                              naik kapal laut yang sama dengan wisudawan
                  Dari pengalamannya tersebut, suami dari Imelda              dari Papua. “Kami baru tahu kalau sama-sama
                  Agnes Kosat ini berkesimpulan bahwa kunci                   adalah calon wisudawan ketika bertemu kembali
                  keberhasilan studi di UT adalah kemauan dan                 di Jakarta,” kenangnya. Penganut pola makan

                  kelihaian mengatur waktu. Satu hal yang pasti,              vegetarian ini berharap ke depannya UT dapat
                  berkah terhadap kariernya ia rasakan setelah                tetap mempertahankan eksistensinya terutama
                  lulus dari UT. Pada bulan April 1998 ia mendapat            di daerah 3T seperti TTU. “UT juga hendaknya

                  penyesuaian ijazah dan kepangkatan. Kariernya               dapat mempertahankan layanan akademik dan
                  mulai mengkilap setelah itu. Pada bulan Juni                nonakademiknya. Sejak zaman saya kuliahpun
                  1998 ia langsung diangkat menjadi Sekretaris                layanan UT tidak pernah bermasalah meskipun saya
                  Dinas Pekerjaan Umum. Kemudian sempat di                    tinggal di daerah terpencil. UT juga perlu lebih aktif
                  Dinas Pariwisata selama 6 tahun, beralih menjadi            melakukan sosialisasi, promosi sekaligus klarifikasi

                  Sekretaris DPRD Kab. TTU, lalu menjabat Asisten             di media untuk menghalau perguruan tinggi
                  III Setda Kab. TTU sebelum akhirnya menjadi                 lokal yang berpola kelas jauh. Saya sendiri sebagai
                  Kadis PPO. Sebagai bukti kecintaan kepada                   alumnus UT berani mengatakan bahwa kualitas

                  almamaternya, bapak dari 4 anak ini mewajibkan              lulusan UT tidaklah kalah dengan universitas lain,”
                  para guru di Kabupaten TTU untuk kuliah di UT.              tegas pria yang memiliki falsafah hidup ‘Dum Spiro
                  “Saat ini Kabupaten TTU membutuhkan banyak                  Spero ‘ (selama saya bernafas maka saya masih
                  SDM yang baik dan berkualitas. Mereka harus                 punya harapan) ini.







                                 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa  135
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146