Page 138 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 138
Agustinus Wijayanto
Pria kelahiran Gunung Kidul tersebut mengambil
kuliah di UT karena ia tidak ingin meninggalkan
pekerjaannya sebagai Operation Manager di
YAPEKA (Asosiasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Pendidikan Konservasi). Waktu belajar yang dapat
diatur serta jadwal kuliah (tutorial) di hari Sabtu
dan Minggu membuat pekerjaan kantornya tetap
dapat berjalan maksimal. Menurut AW, sebutan
populernya di kalangan teman-temannya, belajar
di UT memerlukan sebuah komitmen dan daya
juang yang tinggi agar bisa belajar mandiri dengan
sukses. “Saya telah membuktikannya dengan
menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan predikat
cum laude, hanya satu matakuliah yang dapat
nilai C selebihnya A. Awalnya memang sangat
sulit untuk bisa membangun semangat juang
dalam belajar, namun seiring berjalannya waktu
terbentuklah pola belajar yang pas dengan kondisi
di lapangan,” terang putra dari pasangan Matheus
Kasiyo dan Valentina Tukinah ini.
Semboyan ‘nothing easy but nothing impossible’ Ditambahkan AW, kemandirian dalam belajar
menjadi penyemangat Agustinus Wijayanto itu tidak hanya dalam hal mengatur waktu
saat menempuh kuliah S2 Magister Manajemen tetapi juga kemandirian dalam mencari sumber
Bidang Minat Sumber Daya Manusia di UT. Pria belajar lain selain modul untuk mendukung
berusia 38 tahun ini menyelesaikan kuliah di kuliah dan menyelesaikan tugas akhir/tesis. AW
pascasarjana UT tahun 2015 dengan IPK 3,85. dengan cerdik dapat memadukan penyelesaian
132