Page 81 - Nyala Daya Juang Para Guru Bangsa : Kisah Inspiratif Mahasiswa FKIP UT Seri 2
P. 81
yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang
mampu, sehingga mereka sering menghadapi kesulitan dalam belajar.
Husna memahami betapa pentingnya dukungan emosional dalam
proses belajar mengajar, dan ia berusaha untuk menjadi sosok yang bisa
diandalkan oleh siswa-siswinya.
Ia mengingat salah satu siswanya, Yuni, yang sering datang
terlambat ke sekolah dan tampak selalu lelah. Setelah beberapa kali
berbicara dengannya, Husna mengetahui bahwa Yuni harus membantu
ibunya bekerja di pasar setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah.
Husna merasa terharu mendengar cerita Yuni, dan ia mulai memberikan
perhatian khusus kepadanya. Husna bahkan mengatur jadwal belajar
tambahan di sore hari untuk membantu Yuni mengejar ketertinggalannya.
Melalui perhatian dan bimbingannya, Husna berhasil membantu
banyak siswa yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam belajar.
Ia merasa bahwa tugas seorang guru bukan hanya mengajar, tetapi
juga membimbing dan menginspirasi siswa-siswanya. "Seorang guru
harus menjadi jembatan yang menghubungkan hati siswa dengan ilmu
pengetahuan," katanya kepada rekan-rekannya suatu hari.
Husna juga memahami pentingnya membangun rasa percaya diri
pada diri siswa-siswinya. Ia selalu memberikan pujian dan penghargaan
atas setiap usaha dan pencapaian siswa-siswinya, tidak peduli seberapa
kecil pencapaian tersebut. Baginya, setiap siswa memiliki potensi yang
luar biasa, dan tugasnya sebagai guru adalah membantu mereka
menemukan dan mengembangkan potensi tersebut.
Di kelas, Husna sering menggunakan pendekatan yang personal
dalam mengajar. Ia berusaha membuat suasana kelas menjadi nyaman
dan menyenangkan, sehingga siswa-siswinya merasa lebih mudah untuk
belajar. Husna juga sering mengajak siswa-siswinya untuk berpartisipasi
aktif dalam diskusi dan kegiatan di kelas. Ia percaya bahwa pembelajaran
yang interaktif dan kolaboratif akan lebih efektif dalam membantu siswa
memahami materi pelajaran. Selain itu, Husna juga berusaha untuk
selalu terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa-siswinya. Ia sering
Jembatan Impian : Menghubungkan Hati dengan Ilmu 69