Page 563 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 563
524 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
Serpong memiliki jangkauan pelayanan yang cukup ideal. Di sisi
lain, masih terdapat beberapa area yang belum terlayani oleh
minimarket khususnya di wilayah Kecamatan Serpong Utara,
Pondok Aren, dan Setu. Hal ini memungkinkan adanya
pengembangan ritel modern baru seiring dengan adanya
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kepadatan
tertentu
Hasil analisis secara garis besar menunjukkan bahwa
sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan telah terlayani
dari segi perdagangan dan jasa dengan adanya industri ritel
modern. Perlu dipahami lebih dalam bahwa keberadaan ritel
modern yang tersebar luas ini memiliki dampak positif yaitu
mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi kota. Di sisi lain
juga memunculkan dampak negatif seperti adanya ancaman
ketahanan toko/pasar tradisional yang dapat memicu kerawanan
sosial (disharmonisasi).
Keberlanjutan usaha minimarket bergantung pada tingkat
aksesibilitas suatu lokasi. Tingginya aksesibilitas akan memicu
banyaknya interaksi dan pergerakan dari konsumen untuk
datang ke lokasi usaha, dan sebaliknya rendah aksesibilita akan
mempersempit area pasar. Keberadaan minimarket telah merubah
perilaku belanja masyarakat dan menimbulkan persaingan dengan
pelaku usaha mikro. Tidak adanya pembatasan jumlah minimarket
di Kota Tangerang Selatan dapat mengganggu stabilitas ekonomi
mikro yang diperankan oleh pasar, toko kelontong, maupun warung.
Perwali Kota Tangerang Selatan No. 2 tahun 2013 perlu dipahami
bersama dan menjadi rujukan dalam penataan minimarket. Aturan
jarak dan maksimal jumlah dalam satu ruas jalan perlu diberlakukan
sehingga tercipta harmoninasi ruang di Kota Tangerang Selatan.