Page 535 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 535
496 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
Tabel 5. Perubahan Penggunaan Lahan
di Kecamatan Parung Panjang Tahun 2000, 2010, dan 2021
Tahun 2000 Tahun 2010 Tahun 2021
Penggunaan Lahan
ha % ha % ha %
Badan Air 173.79 2.16 39.35 0,49 8,27 0,1
Industri 310.41 3.86 209.87 2,61 413,14 5,14
Ruang terbuka 446.04 5.54 1197.5 14,9 1365,3 16,88
Permukiman desa dan kota 781.38 9.74 1123.7 13,97 1760,9 21,9
Pertanian 1811.2 22.52 1784.4 22,2 2634 32,87
Vegetasi campuran 4517,6 56,18 3685,6 45,83 1858,8 23,11
Jumlah 8040,4 100 8040,4 100 8040,4 100
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa penggunaan lahan
terluas pada tahun 2000 adalah pada vegetasi campuran dengan
luas 4.517,6 ha atau sebesar 56,18%, namun pada tahun 2010 vegetasi
campuran mengalami penurunan menjadi 3.685,6 ha atau 45,83%
dan pada tahun 2021 menjadi 1.858 ha, artinya selama 21 tahun
terakhir ini lahan vegetasi campuran mengalami pengurangan
sebesar 2.658,8 ha. Berbeda dengan jenis penggunaan lahan
permukiman desa dan kota, pada penggunaan lahan ini dari tahun
2000 hingga tahun 2021 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan
hasil analisis, peningkatan luasan lahan permukiman desa dan
kota rentang waktu 2000-2021 adalah sebesar 979,6 ha. Penurunan
luas yang signifikan juga terjadi pada badan air selama periode
2000-2021 sebesar 1,57%. Pada tahun 2000 luas badan air 173,79 ha
atau 2,16%, tahun 2010 seluas 39,35 ha atau 0,49%, dan tahun 2021
seluas 8,27 ha atau 0,10%.
Pada periode 2000-2010, industri mengalami penurunan luas
sebesar 1,25%, namun pada periode 2021 mengalami peningkatan
sebesar 3,04%. Seperti halnya pertanian yang mengalami
penurunan luas pada periode 2000-2010 sebesar 0,32%, namun
pada periode 2021 mengalami peningkatan sebesar 10,67%. Hal ini