Page 484 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 484

Trends in Science and Technology   445
                                                   for Sustainable Living


                     Model validasi dilaksanakan dengan membandingkan
                akurasi keseluruhan dan akurasi Kappa dari temuan kategorisasi,
                analisis perubahan penggunaan lahan dipastikan akurat.
                Menghitung akurasi umum melibatkan pembagian jumlah piksel
                yang  berhasil  diidentifikasi  di  semua  kelas  dengan  jumlah  total
                piksel yang digunakan. Karena akurasi umum hanya membutuhkan
                piksel  yang  terklasifikasi  dengan  baik  dalam  proses  komputasi,
                akurasi ini akan menghasilkan pengukuran yang cenderung
                berlebihan. Untuk saat ini, akurasi Kappa disarankan untuk
                mengevaluasi  hasil  klasifikasi  selain  akurasi  umum  (Gwet,  2002).
                Akurasi Kappa dihitung hanya menggunakan piksel yang juga
                digunakan untuk mengevaluasi akurasi umum dari hasil klasifikasi,
                sehingga  memberikan  evaluasi  hasil  klasifikasi  yang  lebih  tepat
                daripada akurasi umum. Pada investigasi ini, nilai Kappa untuk
                kategorisasi menemukan perubahan penggunaan lahan di Taman
                Nasional Lore Lindu sebesar 86,6%, dengan nilai akurasi keseluruhan
                sebesar 88,9%; hal ini menjelaskan bahwa hasil akurasi dari data
                penelitian sangat baik dan sangat diterima oleh model.

                KESIMPULAN

                     Berdasarkan analisis interpretasi citra Landsat, kawasan
                hutan di Taman Nasional Lore Lindu merupakan kawasan yang
                mengalami perubahan signifikan terhadap kawasan penggunaan
                lahan lainnya, dan perubahan tersebut telah berlangsung cukup
                lama, sejak ditetapkannya kawasan tersebut sebagai kawasan
                hutan. Kawasan konservasi TNLL telah mengalami perubahan
                dimulai pada tahun 1997, selama kurang lebih 22 tahun. Perubahan
                luasan hutan periode 1997-2002 sebesar 218.362 ha, 2002-2013
                sebesar 214.098 ha, dan 2013-2018 sebesar 210.830 ha dimana
                masing-masing periode perubahan rata-rata penurunan luasan
                kawasan hutan sebesar ±4.000 Ha. Hasil analisis  regresi  logistik
                binner dengan uji beberapa faktor perubahan lahan diperoleh
                kesimpulan bahwa variabel yang signifikan berpengaruh terhadap
                laju  penggunaan  lahan  adalah  kepadatan  penduduk  dan  jarak
   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489