Page 107 - 39 Tahun Universitas Terbuka: Tatanan dan Budaya Kerja Baru Mewujudkan Indonesia Maju
P. 107
106 Bagian 3
Namun demikian, dalam mengimplementasikan akses terhadap berbagai lembaga, produk,
ERP, juga terdapat beberapa tantangan tersendiri, dan layanan jasa keuangan formal. Selanjutnya,
yaitu membutuhkan sumber daya yang besar arsitektur microservices dipilih karena menawarkan
dalam riset dan pengembangan teknologi ERP kemudahan dalam pemeliharaan dan memiliki
itu sendiri. Selain itu, transisi perubahan budaya skalabilitas yang lebih besar. Arsitektur microservices
kerja dari sistem lama menjadi ERP diperlukan memecah sistem menjadi servis yang berbeda dan
pendampingan yang menyeluruh. Dari sisi waktu, dapat diterapkan sendiri sehingga memungkinkan
diperlukan upaya dan perencanaan jangka panjang tim pengembang menguji dan membuat perubahan
agar ERP dapat beroperasi secara maksimal dan secara mandiri serta memudahkan pengembangan
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. yang tersebar.
b. Integrasi Digital Tata Kelola Keuangan
Dewasa ini, perkembangan teknologi integrasi
digital sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan Perkembangan
teknologi komputasi awan (cloud computing).
Arsitektur microservices adalah salah satu desain teknologi integrasi
teknologi integrasi digital yang diuntungkan digital sangat
dan relevan dengan perkembangan teknologi
cloud computing. Pengembangan SIPPP telah dipengaruhi oleh
menggunakan desain arsitektur microservices, pemanfaatan
yaitu setiap modul yang ada pada SIPPP berfungsi
sebagai servis internal dan terintegrasi satu teknologi komputasi
dengan lainnya. Selain itu, SIPPP juga terintegrasi
dengan servis eksternal, seperti perbankan, awan (cloud
mitra kerja, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan computing).
kebijakan OJK Nomor 76/POJK.07/2016 Tahun
2016 tentang Inklusi Keuangan, yaitu ketersediaan