Page 195 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 195
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 177
Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan
yang Berkelanjutan di Perkotaan
Dina Mustafa
PENDAHULUAN
Perkembangan dan pemanfaatan zat-zat kimia yang tanpa kendali,
menyebabkan tubuh manusia terkontaminasi oleh sejumlah besar zat kimia
sintetis hasil industrialisasi, banyak diantaranya telah diketahui bersifat
racun dan penyebab kanker. Zat-zat tersebut masuk ke tubuh manusia
melalui produk yang tidak disebutkan sebagai komponen penyusun atau
ingredients pada produk-produk makanan atau aditif, makanan yang
terkontaminasi zat kimia, udara, air dan debu. Bahkan, janin yang tumbuh di
perut ibu juga sudah terpapar langsung oleh zat kimia melalui makanan dan
obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu. Pada akhirnya banyak zat kimia yang
masuk ke rantai makanan dan tersirkulasi ke seluruh dunia. Telah terbukti
bahwa pestisida yang digunakan di daerah tropis ternyata sudah umum
ditemukan di Artika (wilayah di Kutub Utara) sekarang (Clark, 2005). Zat
pencegah api pada mebel dan elektronik saat ini ternyata didapati di tubuh
mamalia yang hidup di lautan.
Sejak tahun 1990-an Amerika Serikat telah mulai memberikan
penghargaan yang berhubungan dengan kimia hijau, namun banyak
penerapan kimia hijau yang sebenarnya telah lama dikenal sebelum itu.
Berbagai negara juga menerapkan kimia hijau seperti Jerman yang tidak
menggunakan pelarut pada proses komersial serta pemanfaatan katalis yang
dapat didaur ulang di Inggris (Clark, 2005).
Istilah kimia hijau pertama kali digunakan oleh Paul T. Anastas pada
sebuah program khusus yang diperkenalkan organisasi EPA (Environmental
Protection Agency) di Amerika Serikat tahun 1991. Program ini dimaksudkan
untuk menerapkan pengembangan berkelanjutan di bidang kimia dan
teknologi kimia oleh dunia industri, akademi, dan pemerintahan. Konsep
kimia hijau mengintegrasikan pendekatan baru untuk proses sintesa,
pengolahan, dan aplikasi zat-zat kimia sedemikian rupa sehingga dapat
menurunkan ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan. Pendekatan
baru ini kemudian diberi istilah: kimia yang ramah terhadap lingkungan