Page 162 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 162
144 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
kualitas air maka akan berpengaruh terhadap keberadaaan dan perilaku
organisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai penunjuk kualitas
lingkungan. Secara umum istilah biomonitoring dipakai sebagai alat atau
cara yang penting dan merupakan metode baru untuk menilai suatu dampak
pencemaran lingkungan (Mukono, 2006).
Apabila terjadi perubahan kualitas air maka hal itu akan berpengaruh
terhadap keberadaaan dan perilaku organisme tersebut, sehingga dapat
digunakan sebagai penunjuk kualitas lingkungan. Rahayu (2009)
mengatakan bahwa kelompok organisme penunjuk kualitas lingkungan yang
umum digunakan dalam pendugaan kualitas air adalah plankton
(mikroorganisme yang hidup melayang-layang di dalam air), periphyton
(alga, cyanobacter, mikroba dan detritus yang hidup di dalam air),
mikrobentos (mikroorganisme yang hidup di dalam atau di permukaan air),
makrobentos (makroinvertebrata yang hidup di dalam atau di permukaan
air), makrophyton (tumbuhan air), nekton (kelompok ikan kecil). Kelompok
organisme tersebut sering digunakan dalam pendugaan kualitas air karena
dapat mencerminkan pengaruh perubahan kondisi fisik dan kimia yang
terjadi di perairan dalam selang waktu tertentu. Indikator yang digunakan
sebagai biomonitoring biasanya hidup atau menempati wilayah perairan
tertentu atau disebut indikator biologis. Indikator biologis merupakan cara
terbaik untuk diterapkan dalam pengelolaan lingkungan karena organisme
berinteraksi langsung dengan lingkungannya (Hakim dan Trihadiningrum,
2012).
Bioindikator merupakan kelompok atau komunitas organisme yang
saling berhubungan, yang keberadaannya atau perilakunya sangat erat
berhubungan dengan kondisi lingkungan tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai satu petunjuk atau uji kuantitatif. Biomonitoring merupakan
metode sangat cepat dan tidak mahal dengan menggunakan peralatan yang
sederhana dan dapat pula mengikutsertakan masyarakat umum untuk
membantu mengontrol kebersihan dan kesuburan lingkungan lahan
perairan, sehingga dapat dilaksanakan dengan segera (Tjokrokusumo, 2006).
Peran mikroba tersebut diharapkan dapat meminimalisir atau mengurangi
bahkan dapat menghilangkan tingkat pencemaran air. Dengan berkurangnya
tingkat pencemaran air diharapkan pola hidup masyarakat akan semakin
baik dan dapat menuju masyarakat yang sehat. Hal ini dapat dicapai bila
melibatkan peran serta masyarakat dalam menanggulangi tingkat
pencemaran air.