Page 93 - 28 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Rektorat dan Lembaga
P. 93
Pembantu Rektor III 28 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa
Meskipun jabatan yang diembannya adalah Menurutnya, sebelum UT berdiri, UT mengalami Mereka bekerja sangat intensif dengan peralatan seadanya karena memang tidak memiliki cukup anggaran
sebagai PR III UT, namun kegiatan pengembangan proses jatuh bangun luar biasa. Atwi pun ada di untuk melakukan berbagai kegiatan. “Sampai-sampai kalau rapat hanya dapat menyuguhkan teh tubruk
modul UT tetap menjadi bagian pekerjaannya. Ia dalamnya, turut serta membesarkan UT bersama dan gorengan yang bisa dibeli di sekitar IKIP Jakarta. Saya tidak pernah membayangkan kalau mau
pun berupaya merangkul dosen-dosen perguruan teman-teman seperjuangan. Rombongan menjabat apa dan mau digaji berapa. Pokoknya semangatnya adalah bekerja, biar UT siap diresmikan”,
tinggi negeri lain dari UI, ITB, IKIP Jakarta, UNDIP, pertamanya adalah mereka yang ikut memikirkan tegas Atwi. Dalam perjalanannya, sebagian orang kemudian menjadi pegawai UT, dan sebagian lagi tetap
IPB, dan UGM untuk membantu menulis modul UT secara keseluruhan, antara lain Setijadi, Jusuf membantu UT namun tetap berkarier di institusinya masing-masing.
UT. Namun kemudian, pada tahun 1987 tanggung Enoch, Rachmat Wiradinata, dan Sigit Muryono.
jawab pengembangan modul diserahkan kepada Bersama mereka, Atwi berdiskusi tentang Ia pun tidak pernah membayangkan bahwa UT akan menjadi seperti sekarang ini. Setelah menyelesaikan
dekan tiap fakultas. Pada waktu itu Soewardi, perencanaan UT secara makro. “Kelompok kedua tugasnya sebagai pembantu Rektor III UT, pada tahun 1992 ia mulai bekerja pada Lembaga Administrasi
Dekan FMIPA-UT, menanyakan tentang substansi adalah teman-teman di bidang pengembangan Negara (LAN) sebelum kembali ke UT lagi menjadi Rektor UT pada tahun 2001. Di LAN ia bekerja sekaligus
pedoman penulisan modul UT. “Atas dasar bahan ajar baik cetak maupun noncetak, antara belajar tentang Administrasi Negara RI.
pertanyaan itulah, kemudian ada pedoman lain adalah mereka yang saat itu menjabat sebagai
penulisan modul yang ditulis berdasarkan isi Dekan FKIP Christina Mangindaan, Dekan Fakultas
kepala dan disertasi saya dalam bentuk yang Ekonomi Martini Widodo, Sigit Muryono, Endang
sangat padat. Baru setelah itu, sekitar tahun Murtejo, dan menyusul teman-teman yang lain
1987an, saya mulai konsentrasi pada tugas pokok seperti Aria Djalil, Ibrahim Musa, dan Tuti Soekamto
saya, yaitu mengembangkan layanan bantuan yang berasal dari berbagai institusi.
belajar bagi mahasiswa khususnya tutorial, ujian,
registrasi, sosialisasi, dan rekrutmen”, kata Atwi.
90 91