Page 126 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 126
Ratu Ucu Isnayati
tersebut berhasil mengispirasinya untuk kuliah
di UT.
Ia beruntung karena keluarga dan lingkungan
sekitar memberikan dukungan positif atas
keputusannya untuk menempuh kuliah di
UT. Perjuangannya untuk menjadi sarjana
pendidikan diakuinya tidak mudah. Karena
sambil kuliah ia bekerja sebagai pengajar di
SMA & SMK. “Saya harus bisa membagi waktu
dengan menggunakan perencanaan kerja
yang pas,” tuturnya. Diperlukan keahilan dalam
membagi waktu antara pekerjaan mengajar di
SMA dan SMK, mengajar bimbel, sebagai ibu
rumah tangga dan belajar.
Ia menemui kesulitan terutama pada mata
kuliah praktikum. “Saat mengambil mata kuliah
praktikum Fisika. Hari Sabtu seharusnya libur
di rumah, tetapi saya harus bangun pagi-pagi
sekali karena harus sampai di kampus universitas
Meskipun usianya sudah menjelang paruh baya, Pakuan Bogor pukul 8.00. Jarak dari rumah saya
Ibu dari 4 anak ini tetap semangat menempuh di Legok Karawaci sampai ke Bogor kurang
kuliah di program studi Pendidikan Fisika FKIP-UT lebih 120 km. Saya sampai di rumah kembali
sejak tahun 2009. Wanita kelahiran Pandeglang sekitar pukul 19.30 malam.” Kegiatan tersebut
3 Juli 1969 ini awalnya memperoleh informasi harus dilakukannya hingga delapan minggu
tentang UT dari rekannya. Rekan kerjanya lamanya. Belum lagi jika ada pertemuan dengan
120