Page 144 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 144
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
Morfologi
Kata morfologi diadaptasi dari kata morphology dalam
bahasa Inggris. Kata morphology berasal dari morph yang
memiliki arti ‘bentuk’ dan -logy yang mengandung arti ‘ilmu’.
Secara harfiah, kata morfologi mengandung arti ilmu tentang
bentuk’
Morfem
Morfem adalah satuan minimal makna atau gramatikal.
Misalnya kata malam, suara, damai, bunga. Morfem ini
memiliki satuan makna atau satuan gramatikal. Demikian
halnya dengan kata dihukum terdiri atas dua satuan minimal,
yaitu di dan hukum.
Metapora
Metafora mengungkapkan gagasan untuk memperhalus
atau mempertajam nilai makna suatu pernyataan dengan
menggunakan perbandingan.
Puisi
Puisi terlahir dari ekspresi pikiran dan perasaan yang
bermuara kepada kesenagan, kepuasan, kebijakan, dinamika
kehidupan manusia, yang diperkuat dengan medium bahasa
konotatif tanpa mengabaikan struktur batin dan struktur fisik
untuk meningkatkan kualitas estetis dalam makna semantik.
Persajakan
Penantaan bunyi yang membangun persajakan diletakkan
dengan berbagai cara oleh penyair. Ada yang menempatkan
penekanan bunyi khas pada akhir larik, ada juga menempatkan
bunyi khas pada setiap awal atau akhir kata
Religi
Perilaku yang berupaya menjadikan diri sendiri untuk selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
sebagai salah satu refleksi keimanan. Seseorang yang percaya
pada kebesaran Ilahi dan ciptaan-Nya.
Repetisi
Repitisi merupakan gaya bahasa bukan analogi yang dibuat
dengan pengulangan kata-kata penting guna meletakkan
aksen dalam kerangka yang cocok.
133