Page 261 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 261
UNIVERSITAS TERBUKA DI ERA INFORMASI
mencipta, membagi hasil ciptaannya, menggunakan karya cipta orang lain,
memodifikasi cipta orang lain, dan menyebarkan ulang cipta karya tersebut
dengan skema lisensi yang sesuai dengan keinginan pencipta awalnya.
Ketersediaan teknologi, perangkat lunak komputer, serta skema penyebaran
informasi secara terbuka telah memudahkan setiap pencipta karya untuk
membagi hasil karyanya secara online kepada siapa saja di seluruh dunia.
Gerakan global ini secara signifikan telah menginspirasi banyak ahli dan
institusi untuk mendistribusikan hasil karya ciptaannya secara cuma-cuma. The
Massachusetts Institute of Technology (MIT) merupakan universitas pertama
yang pada tahun 2001 mendeklarasikan bahwa seluruh materi perkuliahannya
akan diunggah ke internet dan dibuka kepada publik secara cuma-cuma yang
dikenal dengan istilah MIT OpenCourseWare (MIT OCW). Siapa pun dengan
akses internet dapat melihat dan bahkan mengunduh materi perkuliahan MIT.
Inisiatif MIT ini diikuti oleh banyak perguruan tinggi dunia lainnya sehingga
pada tahun 2002 menginspirasi UNESCO untuk memperkenalkan istilah open
educational resources (OER pada Forum the Impact of Open Courseware for
Higher Education in Developing Countries).
Definisi OER menurut OECD (2007) adalah bahan digital yang ditawarkan
bebas dan terbuka untuk pendidik, mahasiswa, dan peserta didik (selflearners)
untuk dimanfaatkan dan digunakan kembali sebagai bahan pengajaran,
pembelajaran, dan penelitian. OER meliputi materi pembelajaran, perangkat
lunak (software) untuk mengembangkan, menggunakan, dan menyampaikan
materi pembelajaran serta sumber daya implementasi pembelajaran seperti
lisensi terbuka. Materi tersebut dapat berbentuk simulasi, teks, gambar,
suara, atau video dalam format digital (OECD, 2007). UNESCO kemudian
mendefinisikan OER yang meliputi materi yang dikembangkan dalam format
nondigital.
Perkembangan era OER sejak tahun 2002 hingga saat ini sangat luar biasa.
Hampir seluruh institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi dan
lembaga-lembaga nirlaba swadaya masyarakat, termasuk di Indonesia, saat
ini berkontribusi dalam memperkaya koleksi OER di dunia maya. Hampir tidak
ada suatu “subjek” materi apa pun yang tidak dapat kita cari dalam berbagai
251