Page 85 - 28 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Fakultas dan Program Pascasarjana
P. 85
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 28 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa
Dalam perannya sebagai Dekan FISIP UT, pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, 22 Juli 1964 ini menuturkan UT untuk mewujudkan moto UT yang memiliki Daryono yang juga merupakan Anggota
tentang pentingnya peningkatan kualitas akademik. “Dengan kualitas akademik yang tinggi akan kualitas, aksesibilitas, dan daya jangkau maksimal” Asian Australian Scholar Association dan
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan produk akademik yang diakui oleh komunitas akademik”, paparnya. Oleh sebab itu, ia pun berharap agar Asia Pacific Conflic Resolution Network ini
tuturnya. Kualitas akademik yang harus mendapatkan perhatian khusus terkait dengan tiga aspek, yaitu UT tetap menjaga kulitas akademik dan layanan menambahkan bahwa ke depan ia berharap
konten akademik, system delivery-nya, dan sumber daya akademik. “Berkaitan dengan konten akademik akademik yang baik. “Perguruan tinggi survive dapat menyumbangkan pemikiran kepada
FISIP UT senantiasa berupaya untuk selalu mengembangkan konten pembelajaran yang up-to-date dan karena reputasi akademiknya dan reputasi UT menjadi katalis demokratisasi pendidikan
relevan yang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa secara komprehensif. akademik inilah yang harus terus ditingkatkan”, untuk menyediakan akses pendidikan yang
Demikian halnya dengan system delivery-nya harus memungkinkan mahasiswa dapat mencapai lanjut peraih gelar MA dari University of Victoria, berkualitas bagi semua (quality education for all)
kompetensi yang diharapkan. Teknologi informasi dan komunikasi menjadi prioritas yang dipergunakan Canada ini. dan melakukan perubahan yang berkelanjutan.
untuk mendukung system delivery. Kedua aspek ini sangat ditentukan oleh aspek ketiga sumber daya Keanggotaannya sebagai salah satu executive
akademik yang meliputi hasil pemikiran, ekspertise dan kualifikasi serta kompetensi dosen dan tenaga Lebih lanjut pria yang menamatkan S3-nya dari member dari Open Educational Resources (OER)
kependidikan. Ketiga aspek inilah yang menjadi prioritas FISIP saat ini dan ke depan”, lanjutnya. The Australian National University, College of Asia yang menjadi pendorong gerakan OER di
Law ini menuturkan tentang pengembangan kawasan Asia merupakan prestasi penggemar olah
Terkait visi FISIP UT untuk menjadi salah satu referensi utama bagi praktek pendidikan terbuka dan jarak Sumber Daya Manusia di UT yang belum maksimal raga ini, dengan menjadikan UT sebagai salah satu
jauh di bidang ilmu ilmu sosial khususnya terkait dengan dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya dijalankan. Padahal salah satu indikator penting inisiator gerakan OER yang diharapkan menjadi
Indonesia pada tahun 2015, FISIP UT menjabarkannya dalam misi sebagai berikut, “Membuka kesempatan dari reputasi akademik UT terletak pada kualitas pengerak dan pendorong OER di Indonesia,
belajar yang lebih luas kepada masyarakat khususnya mereka yang tidak dapat mengikuti pendidikan SDM. “Ke depan, UT harus terus meningkatkan regional, dan internasional.
pada sistem tatap muka, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan sepanjang hayat untuk kompetensi dan kualifikasi SDM”, ujarnya.
mewujudkan masyarakat belajar, menawarkan program studi yang berkualitas di bidang ilmu sosial dan Namun demikian, lanjutnya, UT memiliki kohesi
politik, meningkatkan sistem jaminan kualitas untuk meningkatkan kompetensi program dan lulusan, serta sosial yang adaptif terhadap perubahan karena
meningkatkan kualitas dan kapasitas penelitian di bidang ilmu sosial dan politik”. memiliki heterogenitas dengan potensi SDM
yang memadai. Dan hal inilah yang merupakan
Pria yang mempunyai hobby travelling dan baca buku ini berujar bahwa saat ini UT mengalami salah satu kekuatan UT untuk berubah. “Kondisi
perkembangan yang cepat dan berada pada track yang tepat. Sebagai intitusi PTJJ satu-satunya di ini harus ditingkatkan karena UT harus terus
Indonesia, UT telah mendapatkan rekognisi dari masyarakat khususnya terhadap kualitas bahan ajar (BMP). berinovasi seiring dengan perubahan yang terjadi
“Kombinasi teknologi dan media konvensional pembelajaran saya rasa menjadi tulang punggung layanan di masyarakat”, paparnya.
82 83