Page 133 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 133
118 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
JENIS - JENIS TANAMAN PURING DAN PEMBUDIDAYAANNYA
Morfologi dan Jenis-jenis Tanaman Puring
Penghijauan merupakan salah satu upaya manusia untuk mengurangi
dampak berbagai pencemaran udara. Penghijauan juga merupakan
penanggulangan polutan secara biologis untuk memperbaiki kualitas udara
dan perlu dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan agar berhasil dengan
baik. Agen tanaman untuk upaya penghijauan yang dapat digunakan adalah
tanaman yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi polutan tersebut,
salah satunya tanaman puring.
Puring adalah tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap
unsur plumbum (Pb/timah hitam/timbal) yang bertebaran di udara terbuka
yaitu 2,05 mgr/liter (Rahman, 2008). Selain sebagai tanaman penyerap
polutan, puring yang dikenal juga dengan nama Croton digunakan sebagai
tanaman hias karena keindahan keragaman corak dan warnanya. Warna
daun bermacam-macam, seperti hijau, kuning, orange, merah, dan ungu
dengan corak daun bintik-bintik atau garis. Umumnya, semakin tua umur
tanaman, warna daun semakin menonjol, bahkan dalam satu tanaman
memiliki dua atau tiga warna. Bentuk daun puring juga bervariasi, ada yang
berbentuk huruf Z, burung walet, ekor ayam, dasi, keriting spiral, dan
anting-anting (Heri, 2008).
Tanaman ini dapat tumbuh sangat baik di sekitar sumur/sumber air,
sehingga akar-akarnya akan memperbaiki kualitas air dengan cara menyerap
kelebihan unsur fosfor yang terkandung dalam air. Tanaman puring juga
dapat digunakan sebagai tanaman obat, antara lain rebusan daun hijau yang
sudah tua dipakai untuk menurunkan demam dan rebusan akarnya sebagai
obat pencahar.
Bagi kalangan tertentu, aura puring dipercaya memancarkan nilai-nilai
positif sehingga diyakini sebagai pelindung untuk ketentraman dan
kesejahteraan dalam rumah tangga. Selain itu tanaman puring yang juga
dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman kuburan ini, menjadi
simbol/lambang kepasrahan masyarakat kepada Allah (maha pencipta) yang
mengingatkan manusia bahwa suatu hari nanti akan menghadapNya
(Suryani, 2008).
Berdasarkan berbagai pemanfaatannya, yaitu sebagai tanaman
penyerap polutan tanaman hias, tanaman obat, penyerap/penangkap unsur
fosfor, simbol ketentraman dan kesejahteraan masyarakat, serta