Page 79 - 35 Tahun Universitas Terbuka: Potret Tutor UT
P. 79
Tutor Berkinerja Terbaik 2015-2019
Belajar Sampai Australia, Mengajar Hingga Ardian adalah lulusan terbaik Universitas 67
Pelosok Negeri Negeri Malang pada 2001. Usai lulus sarjana,
pria kelahiran Malang, 29 November 1978 ini
“Dari sudut pandang geografis, dunia memang sempat bekerja di PT Pupuk Kaltim Bontang
luas, 510.1 juta km persegi. Tapi, dari sudut dan Politeknik Manufaktur Timah PT Timah
pandang manusia, dunia hanya seluas Tbk. Selanjutnya, ia terbang ke Australia untuk
pengetahuan dan wawasannya. Belajar dan meraih master pendidikan bidang Applied
perluas wawasan supaya kita bisa melihat dunia Linguistics (TESOL) Monash University Australia.
yang lebih luas dan menemukan lebih banyak Ia sekali lagi ke Australia untuk mengambil gelar
kesempatan.” Doctor of Education (Ed.D) dari The University of
Adelaide dengan beasiswa Adelaide Scholarship
Ardian Wahyu Setiawan, M.Ed., Ed.D. menuliskan International.
bait-bait kalimat di atas di blognya. Ia meyakini,
belajar merupakan jalan untuk membuka Selama berada di negeri orang, ia menyisihkan
wawasan. “Belajar mampu mengubah cara waktunya untuk menjadi pengajar sekaligus
berpikir manusia menjadi lebih baik,” ujarnya. menggeluti bidang riset. Ia menjadi dosen paruh
waktu di University of Adelaide. Di universitas
Itu juga yang menjadi alasan ia menjadi tutor yang sama, ia juga bekerja sebagai Higher Degree
Universitas Terbuka (UT). “Pendidikan adalah Research Representative dan Research Data
passion saya. Dengan menjadi tutor, saya Analyst.
mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk
mengajar, berbagi ilmu dan mengembangkan Selain pendidikan formal universitas, ia rajin
diri,” ujar Tutor Berprestasi UT tahun 2017 ini. mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi
dari dalam maupun luar negeri seperti Malcolm
Menurut Ardian, dengan metode pendidikan jarak Baldrige and IWA 2 Quality Management System,
jauh, UT amat istimewa. “Saya bisa menjangkau the Application of ISO 9001:2000 in Education and
kelompok masyarakat yang tidak bisa mengikuti Trainings, CAQDA (Computer Assisted Qualitative
kuliah dengan mode reguler.”