Page 305 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 305
UNIVERSITAS TERBUKA DI ERA INFORMASI
komunikasi (TIK) atau information communication technology (ICT) adalah
teknologi yang biasanya digunakan untuk memproses data, mengelolanya,
kemudian menyusunnya, hingga menghasilkan data yang lebih berkualitas.
Untuk memproses dan mengolah data tersebut, dibutuhkan sebuah teknologi,
seperti komputer yang dihubungkan ke komputer lainnya.
TIK dimanfaatkan oleh manusia sebagai alat/media yang menjembatani
jarak. Komunikasi jarak jauh dapat dipermudah dengan adanya teknologi ini.
Telepon, internet, video conference, dan sebagainya merupakan teknologi-
teknologi yang membantu komunikasi jarak jauh bagi umat manusia. Manusia
dapat menjaga hubungan dan komunikasi dengan yang lainnya tanpa
membayar biaya yang mahal. Telah tersedia beberapa software (perangkat
lunak) di komputer, smartphone, tablet, dan sebagainya untuk melakukan dan
menerima panggilan jarak jauh, seperti Skype, WeChat, Line, dan sejenisnya
(Clarissa Lavenia, “TIK di Indonesia http://komunikasi.us/index.php/course/
perkembangan-teknologi-komunikasi /1669-TIK-di Indonesia).
TIK mengalami perkembangan yang luar biasa pesat pada dekade terakhir ini.
Lembaga pendidikan di mana pun telah memanfaatkan teknologi informasi
ini untuk keperluan manajemen, mulai dari registrasi, proses belajar mengajar,
hingga evaluasi. Sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sistem
pembelajaran jarak jauh, UT sangat berkepentingan terhadap perkembangan
teknologi ini. Melalui TIK, UT dapat terus meningkatkan layanannya kepada
mahasiswa.
Tidak mau ketinggalan dengan lembaga penyelenggara pendidikan jarak
jauh, lembaga pendidikan konvensional pun telah menggunakan TIK sebagai
sarana pembelajaran. Siswa pendidikan sekolah dasar bahkan telah dikenalkan
materi pembelajaran menggunakan perangkat komputer. Intensitas
pembelajaran menggunakan TIK lebih meningkat pada pendidikan sekolah
menengah. Penelitian Sumintono menunjukkan bahwa guru SMP sains
telah menggunakan sarana internet sebagai media pembelajaran, sebanyak
70 persen dari pembelajaran sains di SMP di Indonesia telah menggunakan
fasilitas internet untuk proses pembelajar sains dan 80% guru sains di SMP
memiliki laptop pribadi (Sumintono, 2012).
295