Page 53 - Media Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan Jarak Jauh
P. 53
• DEWI PADMD 45
pengembangan program televisi cukup manal, serta proses dan waktu yang
diperlukan untuk mengembangka? program ini cukup panjang, sebagian
besar negara yang mempunyai institusi PJJ menggunakan media televisi
sebagai media suplern~n. Selain itu, ketergantungan terhadap stasiun
penyiaran yang dihadapi oleh sebagian besar institusi PJJ juga menyebabkan
pemanfaatan media televisi ini hanya terbatas sebagai media suplemen.
Walaupun demikian sejumlah institusi PJJ melJlanfaatkan media televisi
sebagai media utama, seperti di Cina (CCRTVU) dan Univ of the Air
Jepang.
Kendala dalarn pemanfaatan media televisi seperti yang telah dijelaskan
di atasjuga dialami oleh UT. UT hanya dapat memanfaatkan media ini dalam
porsi yang sangat kecil dan jam tayang yang tidak tepat. Pada waktu yang
lalu, program perkuliahan televisi UT disiarkan pada dua buah stasiun siaran
yaitu TVRI dan TPI. Di TVRI, program tersebut ditayangkan satu kali per
bulan pada pukul 15.30 WIB, sedangkan di TPI, disiarkan empat kali per
bulan pada puku123.00 WIB. Pada bulan Februari 1998 frekuensi siaran TV
UT mengalami pengurangan yang cukup drastis akibat adanya kebijakan TPI
untuk tidak menayangkan program pendidikan.
Di tengah resahnya pemerhati dan pelaku pendidikan akan porsi
tayangan program pendidikan yang memprihatinkan, muncullah sebuah
tawaran untuk menggunakan saluran pada satelit siaran langsung (SSL) yang
dinamakan Cakra Warta melalui jaringan televisi Indovision yang
diluncurkan pada bulan Oktober 1997, khusus untuk program PJJ. Tawaran
kerja sarna yang menarik ini mendapat sambutan positif dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sekarang Departemen Pendidikan Nasional.
Inilah sebuah kerja sarna yang seharusnya terjadi yaitu adanya keterkaitan
langsung antara kebijakan pendidikan nasional dan instansi penyelenggaraan
siaran televisi. Terwujudnya kerja sarna ini bukan berarti terpecahkannya
masalah pemanfaatan teknologi komunikasi bagi pendidikan, melainkan
merupakan awal perjuangan yang tidak mudah bagi kedua belah pihak untuk
saling menopang dan saling menguntungkan.
Siaran televisi melalui sateHt siaran langsung (TV-SSL) merupakan
peluang bagi UT untuk menyampaikan bahan ajarnya. Satu-satunya kendala
dalam pemanfaatan TV-SSL ini adalah masalah penerimaan siaran. Hal ini
mengingat TV-SSL merupakan siaran tertutup yang meme~lukan perangkat
khusus berupa antena parabola dan decoder untuk dapat menerima siarannya,
maka realisasi pemanfaatannya memerlukan persiapan yang lebih matang.