Page 40 - Media Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan Jarak Jauh
P. 40
--------------~
32 MEDIA KCMUNIKABI DAN 'NF"CAMABI DALAM PT.......
laJ" Jlle,apa 1." J.LUte~lt Japat memilih media
yang digunakan yang tentunya disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
pada pusat belajar tersebut. Misalnya, institusi penyelenggara PJJ dapat
melengkapi pusat belajarnya dengan menyediakan fasilitas audio-visual
seperti alat perekam/pemutar pita kaset audio/video, televisi dan komputer
bahkan telekonferensi ataupun media lain yang kemungkinan besar tidak
dimiliki oleh peserta didik di tempat kediamannya. Dengan demikianpeserta
didik memiliki akses terhadap berbagai media yang digunakan untuk
menyampaikan bahan ajar yang mereka butuhkan dan harus mereka pelajari.
Lokasi layanan lain adalah fasilitas belajar yang terdapat pada institusi
yang menyelenggarakan pendidikan tatap muka yang dapat dimanfaatkan.
Kerja sarna ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas dari
institusi pendidikan tatap muka pada saat fasilitas tersebut tidak digunakan.
Dengan kondisi demikian, institusi penyelenggara PJJ telah dapat
memperkirakan media apa saja yang dapat dipilih untuk menyampaikan
bahan ajarnya. Penggunaan fasilitas institusi lain bisa dilakukan pada saat
Iiburan atau waktu khusus yang terjadwal. Peserta didik dapat menggunakan
media yang tersedia dengan memperhatikan jadwal penggunaan yang telah
disusun. Kerja sarna dengan institusi lain umumnya berkaitan dengan
penggunaan fasilitas praktikum atau laboratorium.
Kecenderungan bahwa PJJ banyak diminati oleh mereka yang berusia
dewasa dan telah bekerja ternyata mempunyai dampak yang baik. Pada
umumnya kantor ataupun tempat kerja memiliki fasilitas yimg tidak dimiliki
di rumah, misalnya komputer. Kenyataan ini memberikan peluang bagi
peserta didik yang telah bekerja ini untuk memanfaatkan fasilitas yang
tersedia di tempat kerjanya. Berkaitan dengan akses peserta didik terhadap
komputer, penelitian yang dilakukan Belawati, Hardhono, dan Toha (2004)
menunjukkan bahwa 38.49% responden menggunakan fasilitas komputer
melalui Warnet, 47.8% menggunakan fasilitas komputer di tempat kerja, dan
13.71 % dari rumah. Hasil yang sarna juga terlihat berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Padmo & Julaeha (2006) mahasiswa UT yang
menggunakan fasilitas komputer di tempat kerjanya untuk mengakses
e-Iearning adalah sebesar 23,8%. Prosentase tersebut sangat jauh
dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan komputer di rumah
untuk mengakses e-Iearning (7, I%). Perusahaan yang menyadari pentingnya
meningkatkan kemampuan tenaga kerjanya akan mengkoordinir
karyaw,mnya untuk mengikuti PJJ. Perusahaan dapat menyediakan tempat